Advertisement
DIY Tingkatkan Kualitas Wisata, Berikut Langkahnya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pariwisata DIY bertekad terus meningkatkan kualitas wisata dan lama tinggal wisatawan di DIY.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengungkapkan kualitas pariwisata di DIY akan terus ditingkatkan mulai dari sarana hingga sumber daya manusia. "Kami akan tingkatkan terus. Untuk peningkatan kualitas SDM, pola yang akan dilakukan adalah pola pendampingan. Para pendamping akan terjun ke destinasi, kelompok, atau desa wisata. Jika ada yang perlu diperbaiki akan diperbaiki. Ini lebih efektif daripada mengumpulkan mereka di satu ruangan untuk seminar, tetapi setelah seminar lupa," kata dia, Selasa (22/1).
Advertisement
Singgih menyebutkan dari sisi industri, saat ini Dinas Pariwisata sedang menggalakkan pola sinergitas. Contohnya di Mangunan, Bantul di mana pemerintah menyinergikan industri dengan beberapa komponen pentahelix. Rencana ini akan diwujudkan pada 2020 sehingga sinergi yang terjadi bisa lebih baik lagi.
"Untuk fokus pengembangan 2020 dari Dinas Pariwisata tidak terlalu banyak tempat yang disentuh secara fisik. Kita fokus ke Mangunan lagi untuk mengembangkan lanskap dan daya tarik. Nantinya melalui dana DAK pariwisata. Kalau lainnya akan dilakukan perencanaan dalam bentuk DED," ujar dia.
Untuk sasaran wisatawan asing, ia menjelaskan pada 2020-2025 pemerintah akan lebih fokus pada negara Asia Tenggara, Asia, plus Australia. Menurutnya, potensi pasar di daerah tersebut lebuh bagus. Hal ini dilakukan sebagai strategi untuk meraih visi Riparda untuk menjadi daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara.
"Kami harap, selain Malaysia dan Singapura kunjungan wisatawan dari Bangkok atau Thailand juga banyak. Wisatawan yang berkunjung ke Bangkok sangat banyak. Kalau ada direct flight ke Bangkok dan Jogja, bisa jafi alternatif. Australia pangsa pasar cukup bagus. Selama ini belum ada penerbangan langsung. Yang ada Perth ke Bali dan Bali ke Jogja. Tahun ini kita promosikan potensi Jogja di Perth dan Melbourne," kata dia.
Lama Tinggal
Peningkatan lama tinggal juga jadi perhatian. Dari sisi data, sangat penting untuk dikelola dengan baik. Dasar menghitung lama tinggal adalah berasal dari wisatawan yang datang ke hotel bintang dan nonbintang yang menjadi sasaran pemerintah. Namun, sata ini banyak hotel yang belum terdata.
"Banyak homestay yang dikelola masyarakat sendiri dan melalai operator hotel virtual. Itu belum kami sasar. Kami akan masuk ranah pembenahan data," kata dia.
Hal yang perlu didorong lainnya adalah sisi atraksi misalnya event sepeda dibuat dua hari agar menambah waktu wisatawan tinggal. Travel agent juga didorong untuk menyediakan paket wisata yang tidak sekadar untuk rekreasi saja tetapi juga digabungkan dengan agenda di DIY. "Bundling paket akan didorong. Selain itu pola pendekatan storynomic juga bisa meningkatkan lama tinggal," kata dia.
Guna meningkatkan spending money wisatawan, pihaknya sedang menjajaki dengan Bank Indonesia, perbankan, dan Dinas Koperasi dan UKM. Hal ini bertujuan meningkatkan hasil UKM karena spending money wisatawan berkaitan dengan oleh-oleh dan suvenir. "Kalau kuliner untuk destinasi akan kerja sama dengan asosiasi chef Indonesia dan PHRI untuk pendampingannya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
- Ini Rencana Penyaluran Kedit BBNI Saat Kantongi Rp55 Triliun Dana Pemerintah
Advertisement

Wabup Kulonprogo Turun Langsung Ikut Ronda Bersama Warga
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Hingga Juli 2025, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp7.089 Triliun
- Pekerja Bisa Nikmati Relaksasi Bunga KPR Lewat BPJS Ketenagakerjaan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Anggaran Rp114 Triliun untuk Kemenkes 2026 Disepakati Komisi IX DPR
- KUR Perumahan Rp130 Triliun Dipastikan Cair Tahun Ini
- Mainan Jepang Jadi Magnet Wisata, Orang Dewasa Ikut Borong Koleksi
- Peserta BPJS Ketenagakerjaan Dapat Cicil Rumah dengan Bunga Rendah
Advertisement
Advertisement