Advertisement
Ini 3 Manfaat Generasi Milenial Mengelola Keuangan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Generasi milenial menyumbang sepertiga dari total populasi, sehingga memberi tiga dampak signifikan pada ekonomi mengelola keuangan dengan baik.
Tahun ini Indonesia mulai menghadapi fase bonus demografi dengan populasi milenial mencapai sepertiga atau 34 persen dari total populasi. Hampir semua pelaku industri, termasuk sektor keuangan, berlomba-lomba untuk menggarap potensi yang menggiurkan dari generasi milenial.
Advertisement
Berbagai pendekatan dan strategi bisnis diimplementasikan agar tetap relevan dengan milenial yang berkarakter unik, tumbuh bersama teknologi, dan beraktivitas secara serba digital. Lily Suriani, General Manager Kredivo menilai generasi milenial dianggap tidak memiliki strategi investasi dan pengelolaan keuangan yang baik.
Studi yang berjudul Alvara Indonesia: Gen Z and Millennial Report 2019 menunjukan milenial hanya mampu mengalokasikan pengeluarannya untuk ditabung kurang dari 10 persen. Pengaruh gaya hidup yang dinamis ditambah minimnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan menjadi tantangan bagi generasi milenial untuk mengatur keuangan.
Apalagi di tengah popularitas prinsip "hidup ini cuma sekali” mendorong gaya hidup serta biaya pergaulan semakin meningkat. Padahal, peningkatan kapasitas milenial dalam pengelolaan keuangan mampu menjadi stimulan penggerak roda ekonomi negara, terlebih jika mengingat jumlah populasinya.
“Sehingga, kami melihat urgensi untuk membantu milenial agar mampu menerapkan sistem keuangan yang sehat dan pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang signifikan tidak hanya bagi individu milenial tersebut, namun juga secara perlahan dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara yang berkualitas,” kata Lily dikutip dari siaran pers, Jumat (28/2/2020).
Langkah strategis ini perlu digencarkan mengingat jumlah milenial yang mendominasi populasi di Indonesia, dengan kelas menengah urban sebagai salah satu pemegang estafet bonus demografi Indonesia 2020-2030.
Lily memerinci ada tiga dampak signifikan yang ditimbulkan ketika milenial ketika melek keuangan. Berikut tiga manfaat dan dampaknya:
1. Pertumbuhan ekonomi menjadi berkelanjutan. Pasalnya, milenial akan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan dan mudah mendapatkan akses layanan finansial, seperti kredit usaha, asuransi dan instrumen investasi lainnya.
Terlebih ketika generasi ini sudah memiliki pemahaman berbagai macam instrumen investasi yang dapat menjadi nilai lebih bagi kemampuan finansial mereka sendiri, bekal pendapatan di masa depan yang dimiliki pun semakin bertambah. “Hal ini membuat milenial memiliki kemandirian secara ekonomi dan harapan hidup yang berkualitas di masa depan terutama saat di usia yang sudah tidak produktif,” jelas Lily.
2. Peningkatan sumber daya manusia (SDM). Lily menyebut, jika milenial Indonesia menjadi generasi melek keuangan, kekuatan ini juga dapat berimplikasi pada peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia.
Kemampuan untuk melek keuangan berdampak langsung kepada peningkatan kualitas SDM, ketika individu tersebut belajar bagaimana menganalisis masalah, membuat keputusan, dan mengukur risiko dalam permasalahan ekonomi yang ada.
Lambat laun kemampuan setiap individu ini dapat berdampak pada akselerasi angka Indeks Pembangunan Manusia alias Human Development Index Indonesia, khususnya pada kelompok masyarakat usia produktif.
3. Pengentasan kemiskinan negara. Beberapa penelitian pun telah membuktikan bahwa di era globalisasi ini, baik peningkatan literasi keuangan, kesadaran menabung, dan akses terhadap jasa keuangan formal sangatlah diperlukan agar dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan kondisi ekonomi, terutama bagi generasi milenial yang menjadi penggerak ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
- Slot Perjalanan KA Yogyakarta-Gambir Ditambah, Ini Jadwalnya
- Transportasi Mudik 2024, Kereta Api Jadi Pilihan Utama
Advertisement
Mantan Rektor UNY dan Bupati Gunungkidul Bersaing Dapatkan Dukungan Partai di Pilkada
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Dampak Perang Iran Vs Israel, Harga Gandum dan Kedelai Terancam Naik
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
Advertisement
Advertisement