Advertisement
Industri Travel Terpaksa Tawarkan Unpaid Leave Karyawan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Virus Corona memberikan dampak besar bagi pelaku usaha industri travel. Beberapa bahkan menawarkan unpaid leave terhadap karyawannya karena tidak mampu membayar operasional.
Sekjen Asosiasi Perusahaan Penjual Ticket Penerbangan Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengatakan gara-gara Corona, selama Februari kemarin relatif tidak ada pemasukan bagi industri travel. Dia menyebutkan ada 20 agen travel besar terpaksa menawarkan unpaid leave bagi karyawannya lantaran tidak bisa membayar operasional.
Advertisement
“Relatif enggak ada pemasukan selama Februari, sedangkan fix cost biaya operasional tetap jalan. Tadinya berharap bisa menjual destinasi lain selain China, eh malah [virusnya] meluas,” kata Pauline, Jumat (6/3).
Dalam hal ini, dia mengatakan adanya insentif dari pemerintah untuk industri pariwisata yaitu diskon pesawat dan pajak hotel tak berdampak lantaran pada dasarnya orang masih takut untuk melakukan perjalanan. “Dan mohon maaf, Indonesia belum terlalu higienis, kebersihan masih kurang, bikin orang semakin khawatir. Ticketing, outbound, inbound, pilgrimage sekarang semua terkena imbasnya.”
Bantuan Langsung
Menurutnya, hingga saat ini pemerintah belum mempunyai inisiatif untuk memberikan bantuan langsung pada industri agen perjalanan/travel seperti yang dilakukan di Malaysia, Singapura dan Hong Kong. “Sampai saat ini belum terlihat rencana pemerintah untuk meringankan beban pengusaha travel di mana negara-negara lain sudah melakukan hal tersebut.”
Dia mencontohkan seperti yang dilakukan di ketiga negara tersebut, pemerintah setempat memberikan insentif mulai dari pemotongan pajak, penurunan bunga kredit bank, penurunan tarif dasar listrik, bantuan tunai, kemudahan pinjaman modal untuk SME hingga potongan sewa kantor.
“Sementara anggota kami masih harus dibebani biaya operasional seperti sewa kantor, bunga bank, gaji karyawan, pajak, listrik, telepon, dan sebagainya. Jadi opsi yang bisa dilakukan ya menawarkan unpaid leave, pemutusan hubungan kerja (PHK) itu opsi terakhir.”
Pauline mengatakan hingga saat ini kerugian yang dialami oleh industri travel berupa 80% pembatalan penumpang yang berpotensi akan terus bertambah ke depannya. “Ada juga grup perusahaan asuransi besar yang membatalkan trip 4.000 agennya, padahal masih April nanti ke Eropa dan persiapannya sudah matang.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- Bersiap Impor Minyak dari Amerika Serikat, Pertamina Minta Dukungan Aturan dari Pemerintah
Advertisement

Nelayan KulonprogoButuh SPBU Khusus untuk Meringankan Ongkos Produksi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Konsumsi Pertalite di Jawa Tengah dan DIY Turun 6 Persen
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- eL Hotel Yogyakarta - Malioboro Raih Penghargaan The Top 10% of Hotels Worldwide dalam Tripadvisor Travelers Choice Award 2025
Advertisement
Advertisement