Advertisement
BI Mengedukasi Guru SMA soal QRIS

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY mengadakan giat edukasi tentang sistem pembayaran dan akselerasi QRIS kepada 150 orang guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ekonomi se-DIY, di Gedung Heritage Kantor Perwakilan BI DIY, Kamis (12/3).
“Bank Indonesia berkomitmen memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai perkembangan sistem pembayaran dan akselerasi QRIS yang tidak hanya menyasar pada pelajar, namun juga ditujukan untuk para pengajar,” kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Miyono.
Advertisement
Kegiatan training of trainer tersebut juga merupakan salah satu jembatan komunikasi BI kepada masyarakat dan anak didik melalui pengajaran dan diskusi bersama dengan tenaga pendidik. Selain itu, kegiatan ini juga mempunyai tujuan memperbaharui dan mengasah ilmu ekonomi, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu saluran komunikasi kebijakan BI.
Kegiatan yang dilakukan BI Kantor Perwakilan DIY juga menjadi bagian dari Pekan QRIS Nasional 2020 serentak di seluruh Indonesia melalui 46 kantor cabang BI, mulai Senin (9/3) – Minggu (15/3). Pekan Raya QRIS Nasional tersebut bertujuan meningkatkan penggunaan QRIS kepada masyarakat dan komunitas penjual atau merchant dan memastikan pengguna QRIS dapat meluas.
QRIS sendiri adalah standar QR Code untuk pembayaran di Indonesia, yang dikembangkan oleh BI dan Asosiasi Pembayaran Indonesia. Adanya standar ini maka penyedia barang dan jasa atau merchant tidak perlu memiliki QR Code berbeda dari berbagai penyelenggara jasa sistem pembayaran. QRIS memiliki berbagai manfaat, di antaranya pembeli dan penjual tidak perlu menyediakan uang tunai. Dengan begitu, proses transaksi dapat lebih aman dan tercatat di platform digital yang digunakan. Saat ini sudah ada ribuan merchant di DIY yang memakai QRIS.
QRIS sangat efisien bagi perbankan maupun teknologi finansial (tekfin) dompet digital. Begitu pula bagi merchant, nyaris tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan untuk pembelian prasarana sistem ini. Sistem ini tergolong nol investasi, tidak perlu mesin EDC, cukup stiker atau kertas print bercode. Lewat QRIS, konsumen juga tidak perlu repot membawa uang fisik. Dompet digital dan perbankan yang punya scan QR sudah bisa terhubung di satu server.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 11 Mei 2025, Bawang Merah Rp39 Ribu hingga Cabai Rpp51 Ribu
- Libur Waisak 2025, KAI Commuter tambah 4 Perjalanan KRL Jogja Solo
- Libur Panjang Waisak, Asita DIY Sebut DIY dan Jawa Tengah Masih Jadi Favorit Wisatawan
- Ada Diskon Tambah Daya 50 Persen dari PLN, Cek Syaratnya
Advertisement