Advertisement
GOOD WERK: Dari Proyek Iseng hingga Terima Berbagai Pesanan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Berawal dari proyek iseng dengan rekannya semasa duduk di bangku kuliah, Yohanes Ady Witanto terus mengembangkan usaha kreatif pembuatan pin yang ia beri nama Good Werk.
Sekitar 2016 semasa duduk di bangku kuliah Ady dan rekannya Prasetyo berpikir untuk membuat sebuah merchandise. Hingga akhirnya mereka berdua memutuskan untuk membuat pin. Diskusi dan beberapa kali percobaan pun ia lakukan bersama rekannya. Sempat mengalami kegagalan dalam proses pembuatan menjadi pembelajaran tersendiri.
Advertisement
Mulai dari bahan dasar almunium, hingga kuningan pernah ia coba. Hingga akhirnya ia lebih berfokus pada akrilik. Beberapa desain mulai dibuat dan beberapa pameran pun sempat diikuti pada 2016 itu. “Awal itu ikut pameran di Prawirotaman dengan komunitas seni Gigi Nyala. Dari situ respons dari publik baik. Hingga terus berlanjut dan beberapa kali ikut pameran lagi,” ucap Ady, Jumat (13/3).
Nama yang dipakai saat ini Good Werk tidak lepas dari awal pameran. “Nama itu tidak sengaja, karena typo saat cetak poster pameran. Kan kami ide awal pilih nama itu, maunya kerja yang bagus lah, terus ambil Good Work itu, tetapi saat pameran ada kesalahan typo itu jadinya Good Werk. Jadi malah plesetan, dilanjut sampai sekarang nama itu,” ucapnya.
Seiring berjalannya waktu Prasetyo rekannya memilih tidak melanjutkan. Namun Ady mencoba tetap melanjutkan bersama rekan lainnya, Enggar Tri dan Hestu Tama. Ia mencoba terus berinovasi dengan berbagai desain. “Memang senang gambar jadi desain buat sendiri. Kemudian kebanyakan permintaan Pin nama band. Awal juga kerjasama dengan beberapa seniman, banyak dibantu,” katanya.
Memasuki 2018, dia pun menawarkan eksperimen lain dengan melayani pembuatan pin custom permintaan dari pembeli, selain pin yang ia buat atau ready stock. Peminat pun tinggi, hingga kini ia banyak membuat pesanan dari berbagai daerah, terutama dari Jakarta.
Dalam menjalani bisnis ini, diakuinya tidak mudah. Banyak tantangan yang ia hadapi. Dari proses pembuatan, kehati-hatian dan detail harus menjadi perhatian. “Memang harus detail, kalau hasilnya bagus, dan orang senang, jadi kepuasan tersendiri, ” ujarnya.
Pembelian dan Harga
Good Werk dipasarkan melalui online maupun secara offline. Untuk offline dijual di beberapa store seperti Guppala, di Kusumanegara, Daily Noon Store Jalan Cendrawasih, Mimosa Market Jalan Selokan Mataram Nomor 427 Condongcatur, lalu Koffin Garage Jalan Giwangan, Umbulharjo, dan di Sunny Bay di Malang. “Untuk online bisa melalui Instagram kami di @goodwerkpin,” ucapnya.
Harga yang dipatok untuk sebuah pin yaitu Rp20.000, sementara untuk pin custom yaitu Rp15.000 dengan minimal pemesanan 20 buah dan bisa dua desain dari jumlah tersebut. “Ke depan harapannya semakin berkembang, bagaimana caranya, karena sudah terjun sampai sejauh ini. Mau tidak mau kerja keras,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Tenaga Kerja Sebut Saat Ini Satu Juta Sarjana Jadi Pengangguran
- Astra Motor Yogyakarta Support MUKERNAS XIII Supra Indonesia di Banyumas
- Beragam Produk Emas di Galeri 24 Pegadaian Hari Ini Turun hingga Rp15.000 per Gram
- Jutaan Orang Telah Menerima BSU dari Pemerintah untuk Meningkatkan Daya Beli
- Sah, Anggaran Kementerian Transmigrasi Ditambah Rp1,7 Triliun
- Donald Trump Umumkan Daftar Tarif 14 Negara, Termasuk Indonesia Kena 32 Persen
- Indonesia Kena Tarif Trump 32 Persen, Ini Komentar BEI Soal Pasar Saham
Advertisement
Advertisement