Advertisement
QRIS Jadi Pemicu Pertumbuhan Ekonomi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kolaborasi kegiatan Implementasi QRIS, Edukasi, Digitalisasi Pembayaran dan Akselerasi Elektronifikasi (QRedibel), diharapkan berdampak baik pada perekonomian daerah.
Kolaborasi dalam puncak pekan QRIS Nasional 2020 ini melibatkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY yang bekerja sama dengan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) dan BPD DIY, bertempat di Museum Gunung Merapi (MGM), Sabtu (14/3).
Advertisement
“Kegiatan bersama ini diharapkan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian daerah," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, yang menyampaikan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Sabtu (14/3).
Dikatakannya, sinergi adalah kerja sama guna melipatgandakan energi. Transformasi adalah perubahan kuantitatif menjadi lebih baik, sedangkan inovasi adalah penciptaan sesuatu yang baru memberi nilai tambah dan manfaat lebih ke masyarakat. "Integrasi ketiga kata kunci itu seakan menjadi trilogi, bagaikan sebuah mantra penentuan suksenya pembangunan, baik berupa fisik maupun kelembagaan," ujarnya.
Program percepatan dengan QRIS ini diharapkan dapat didorong BI Kantor Perwakilan DIY dan OJK DIY. Hal tersebut guna menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata, partisipatif dan inklusif. Harapan ini sejalan dengan program pemerintah untuk memperkuat ekonomi daerah guna menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Kepala BI Kantor Perwakilan DIY, Hilman Tisnawan mengatakan peranan digital sudah menjadi keniscayaan. Semua kalangan telah menggunakan teknologi digital. QRIS ini menjawab perkembangan zaman yang ada.
QRIS ini membuat transaksi semakin efisien. Lalu juga mendukung Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), yang mana membuat data transaksi ada di dalam negeri. Selain itu juga UNGGUL. "Universal, Gampang, Untung dan Langsung," kata Hilman.
Tim Pertama
Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan Pemkab Sleman juga berupaya mendukung program QRIS ini, hingga ke UMKM dan pasar-pasar tradisional, sudah disasar. "Mudah-mudahan adanya QRIS semakin memperlancar budaya membayar secara digital, yang memberi kemudahan," katanya.
Sleman juga telah menjadi salah satu role model karena dalam implementasi elektronifikasi Sleman telah mencapai tahap empat atau tahap integrasi antar sitem keuangan Pemda dengan BPD. Sleman juga menjadi objek yang tepat untuk pengembangan ekosistem digital pariwisata, dengan mengusung konsep Community Based Tourism sehingga akselerasi QRIS dapat mendukung upaya peningkatan length of stay dan spending wisatawan dari sisi amenitas.
Pada kesempatan tersebut Sri Purnomo juga menandatangani pembentukan Tim Percepatan Dan Pelaksanaan Digitalisasi Daerah (TP2DD), yang pertama di Indonesia. Selain itu juga dirilis penambahan 16.157 merchant QRIS dalam waktu dua bulan, dan mendapatkan penghargaan dari MURI. Hal ini menjadi hal yang positif mengingat perekonomian di DIY didominasi oleh UMKM, karena QRIS menjadi pintu utama UMKM untuk go digital.
Pada sisi pariwisata, berkolaborasi dengan GIPI DIY dilakukan kick off Amazing Q-Race yaitu atraksi menggabungkan destinasi wisata MGM, desa wisata Pancoh dan desa wisata Nganggring. Kemudian juga ada bazar UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Cek Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS, Galeri24 Kompak Naik
- Ekonom UGM Nilai Defisit APBN Rp371,5 Triliun Masih Terkendali
- Lindungi Tekstil Lokal, Purbaya Akan Melarang Impor Baplres
- Diskon Tiket Pesawat untuk Nataru Mulai Berlaku Hari Ini
- LPS Beri Layanan Kesehatan Gratis dan Bagi Sembako ke Warga Kepuharjo
Advertisement
Advertisement