Advertisement
Harga Gula Pasir Masih Tinggi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Harga kebutuhan pokok di DIY dinilai masih stabil hingga memasuki pekan keempat Maret ini. Hanya gula pasir yang masih terlampau tinggi.
“Harga bahan pokok sampai saat ini masih cukup stabil secara keseluruhan, hanya komoditas gula yang masih tinggi,” kata Kepala Bidang Perdangangan dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Yanto Aprianto, Senin (23/3).
Advertisement
Yanto mengungkapkan saat ini komoditas gula masih tinggi, karena masih dalam proses impor, dan sebagian masuk proses produksi. Menipisnya stok di pasaran saat ini membuat harga gula pasir menyentuh di harga Rp17.600/ kilogram (kg), harga tersebut lebih tinggi dari acuan yang ada Rp12.500/kg.
Yanto juga mengatakan menipisnya stok saat ini juga karena distributor di Jogja tidak ada yang berani pesan dengan jumlah yang banyak. “Mungkin itu yang mereka takutkan harga akan turun [ketika impor sudah ada],” ucapnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Bulog Divre DIY, Juaheni yang mengatakan untuk gula memang saat ini masih sulit. “Masih diolah di GMM [Pabrik Gula, PT Gendhis Multi Manis] Bulog],” ujar Juaheni.
Sementara itu untuk kebutuhan pokok lain dirasa masih mencukupi, data terbaru pada Selasa (17/3), tersedia beras dengan jumlah 18.986 ton; minyak goreng 5.669 liter; tepung terigu 14 ton dan daging kerbau 17 ton. Diharapkannya untuk gula ketika masuk puasa nanti sudah ada penambahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kawan Kompak Perkuat Dukungan untuk Pasien Psoriasis dan Vitiligo
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Cabai, Bawang, Daging dan Telur Ayam Naik
- NATO Diingatkan Trump untuk Berhenti Beli Minyak Rusi
- Insentif TKDN 25 Persen, Peluang Baru untuk Industri Ponsel Lokal
- BEI DIY Optimistis Bisa Menambah 50.000 Investor di 2025
- Pakar UGM: Kesinambungan Kebijakan Fiskal Jadi Kunci Stabilitas Pasar
- 5 Bank Disuntik Rp200 Triliun, Begini Penjelasan Indef
Advertisement
Advertisement