Advertisement
Wabah Corona Pengaruhi Tren Konsumsi e-Commerce

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Penyebaran virus Corona penyebab Covid-19 menjadi pengaruh terhadap tren konsumsi konsumen e-commerce di Tanah Air.
Imbauan organisasi kesehatan dunia (WHO) hingga pemerintah untuk menjaga kebersihan demi mengurangi risiko penularan Covid-19 mendorong masyarakat membeli apa yang mereka butuhkan tanpa harus keluar rumah.
Advertisement
Anjuran untuk berdiam diri di rumah membuat e-commerce jadi andalan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. "Saat ini, permintaan produk yang dicari oleh konsumen bergeser dari keinginan [wants] menjadi kebutuhan [needs]," kata Chief of Customer Experience Lazada Indonesia Ferry Kusnowo di Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Ferry menuturkan ada lonjakan pembelian pada kategori kebutuhan rumah tangga, seperti sabun cuci piring dan tisu. Konsumen juga memburu produk kesehatan dan kebersihan seperti vitamin, antiseptik, masker dan hand sanitizer.
Tingginya permintaan konsumen untuk produk kesehatan juga terjadi di e-commerce lain. Bukalapak mencatat ada kenaikan transaksi pada produk kesehatan serta alat penunjang kesehatan. Di masa ketika banyak orang bekerja dari rumah, penjualan alat tulis kantor juga meningkat.
"Sebelumnya, barang - barang elektronik dan rumah tangga merupakan produk - produk yang paling dicari," kata Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono.
"Namun seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat akan perlindungan kesehatan, maka kami juga mencatat kenaikan para produk kesehatan dan alat penunjang kesehatan, serta alat pendukung bekerja dari rumah."
Produk serupa juga makin laris di e-commerce Tokopedia yang mencatat ada kenaikan transaksi di produk kesehatan serta kebutuhan pokok lain sejak pandemi Covid-19 muncul di Indonesia, kata Vice Presiden of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak dalam keterangan resmi.
Selain masker mulut, hand sanitizer dan cairan antiseptik, produk seperti camilan sehat juga semakin diminati.
Di Shopee, kebutuhan sanitasi dan barang-barang esensial kebutuhan sehari-hari pun banyak dicari.
"Kategori tersebut mengalami peningkatan permintaan yang lebih besar selama periode ini, dengan jumlah peningkatan pencarian terhadap kedua kategori tersebut dari para pengguna kami," kata Public Relations Shopee Indonesia Aditya Maulana Noverdi.
Pihaknya pun berupaya memantau agar barang-barang esensial tersebut dijual dengan harga layak kendati permintaan melonjak.
"Shopee telah menindak lebih dari 3.000 mitra penjual yang menjajakan masker serta hand sanitizer dengan harga yang tidak masuk akal," imbuh dia.
Langkah tersebut sejalan dengan imbauan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate agar penjual di e-commerce tidak mempermainkan harga jual, khususnya perlengkapan kesehatan dan kebersihan, di tengah pandemi Covid-19.
"Terkait produk kesehatan dan obat-obatan, kami ingatkan jangan sampai ada akun yang naikkan harga. Bila ada akun atau merchant yang mempermainkan harga, akan diblokir, dan langkah-langkah penertiban," kata Johnny, Senin (23/3/2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Sultan Imbau OPD Kelola Sampah dan Penghijauan Lingkungan Kantor
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
- Kadin: Renovasi 500 Rumah Layak Huni Ditarget Selesai April 2025
Advertisement
Advertisement