Advertisement

Mitra Driver Ojol Dukung Relaksasi Kredit

Herlambang Jati Kusumo
Jum'at, 27 Maret 2020 - 09:22 WIB
Mediani Dyah Natalia
Mitra Driver Ojol Dukung Relaksasi Kredit Ilustrasi gojek, grab, uber - Sae

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Mitra driver ojek online (Ojol) di DIY menyambut baik rencana pemerintah untuk relaksasi kredit kepada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), termasuk cicilan kendaraan, yang saat ini terdampak virus Corona.

“Setuju kebijakan tersebut segera terealisasi, karena keadaan juga begini. Order menurun, bisa separuhnya menurun ini, biasanya pagi kan mengantar, sekolah, mahasiswa, kantoran, sekarang tidak ada,” kata Ketua Komunitas Ojol G-24, Susila Pamuji, Kamis (26/3).

Advertisement

Susila mengatakan saat ini, ia dan rekan-rekan mitra lainnya lebih banyak menghabiskan waktu, menunggu order dari rumah. Dia menuturkan cukup khawatir dengan kondisi sekarang. Meski begitu ia berharap warung-warung tetap bisa buka, karena menjadi pemasukan ketika mendapat order makanan, ditengah sepinya penumpang.

Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta, yang juga merupakan pengamat ekonomi, Edy Suandi Hamid mengatakan kebijakan Presiden untuk penangguhan pembayaran cicilan kredit, penurunan bunga kepada sektor UMKM yang nilai pembiayaan kurang dari Rp10 Miliar dinilai positif.

“Yang diimbau Presiden itu positif, karena para debitur kendaraan [ojol] akan kesulitan mencicil, karena pasar mereka sangat sempit, terbatas penghasilan kebutuhan pokok kurang, jadi bagus dilakukan. Hanya kondisi perbankan harus diperhatikan juga,” ucap Eddy.

Eddy mengatakan perbankan nasional jangan sampai menjadi terganggu. Perlu penekanan agar dampak lanjutan dari kebijakan ini tidak berakibat buruk pada kondisi perbankan atau perekonomian. Selain itu, dia menggarisbawahi kemungkinan lockdown dari pemerintah maupun masyarakat yang berinisiatif lockdown atau tidak melakukan aktivitas apapun di luar rumah. Jika ini terjadi, mekanisme pemenuhan logistik masyarakat perlu dipikirkan. Pemerintah daerah harus memetakan kondisi pangan masing-masing daerah. 

Guna membantu para pekerja informal memang perlu ada solidaritas berbagai pihak. Seperti membantu pemenuhan kebutuhan makan, yang bisa dibagikan secara orang per orang, tanpa perlu mengumpulkan masa yang banyak. “Untuk rencana BLT [Bantuan Langsung Tunai], sebenarnya apapun bentuk bantuannya, terpenting data itu akurat sehingga tepat sasaran,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Siap-siap Lur, Pemkab Kulonprogo Buka 90 Formasi CPNS dan PPPK untuk 205 Posisi, Berikut Rinciannya

Kulonprogo
| Jum'at, 19 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement