Advertisement
Penjualan Sayur via Online Meningkat

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Penjualan sayuran secara daring mengalami peningkatan seiring social distancing yang dilakukan masyarakat. Banyak masyarakat yang memilih menghabiskan waktu di rumah agar memutus rantai penularan Covid-19.
Pemilik Sayursegar Alfonsa Novena Valencia Viani Sigit mengaku pesanan sayuran secara online untuk kebutuhan rumah tangga mengalami kenaikan drastis. Kenaikan pesanan yang ia rasakan bisa mencapai 80%. "Karena ada pandemi ini banyak yang memilih memasak sendiri di rumah agar makanan yang disantap terjamin kebersihannya. Selain itu, dengan belanja online mampu mengurangi aktivitas di luar," kata dia, Rabu (1/4).
Advertisement
Sebaliknya, pandemi ini berimbas pada operasional hotel dan restoran. Ia mengaku suplai ke hotel dan restoran mengalami penurunan hingga 80%.
Semakin banyanya masyarakat yang memasak di rumah juga berimbas pada kenaikan konsumsi gas elpiji. Sales Area Manager Retail Yogyakarta Pertamina MOR IV Pande Made Andi Suryawan mengatakan konsumsi elpiji PSO tiga kilogram (kg) justru mengalami kenaikan 2%-3%. Konsumsi elpiji tiga kg per hari di Jateng dan DIY sebesar 3.800 metrik ton.
Sebaliknya untuk konsumsi elpiji non-PSO mennurun sekitar 2%. Konsumsi elpiji non-PSO per hari untuk Jateng dan DIY sebesar 380 metrik ton. "Kalau LPG rumah tangga atau PSO naik karena sekarang banyak orang-orang yang berdiam diri di rumah dan memilih memasak sendiri. Untuk non-PSO turun karena pengguna elpiji ini seperti restoran banyak yang tutup," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kawan Kompak Perkuat Dukungan untuk Pasien Psoriasis dan Vitiligo
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- NATO Diingatkan Trump untuk Berhenti Beli Minyak Rusi
- Insentif TKDN 25 Persen, Peluang Baru untuk Industri Ponsel Lokal
- BEI DIY Optimistis Bisa Menambah 50.000 Investor di 2025
- Pakar UGM: Kesinambungan Kebijakan Fiskal Jadi Kunci Stabilitas Pasar
- 5 Bank Disuntik Rp200 Triliun, Begini Penjelasan Indef
- Alasan dan Skema Merger Pelita Air dan Garuda
Advertisement
Advertisement