Advertisement
BEI Ajak Masyarakat Tetap Optimistis & Bermain Saham, Kamu Sudah?

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Meskipun kondisi pasar modal terus fluktuatif, Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY mengajak masyarakat tetap optimistis.
Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY Irfan Noor Riza mengatakan sampai saat ini indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berfluktuatif dan cenderung mulai tampak menguat. Namun, IHSG masih dipengaruhi oleh sentimen global terutama dari Amerika Serikat (AS). "Pagi ini, hampir semua bursa global terutama bursa-bursa di Asia mengalami penurunan akibat dampak dari sentimen global," kata dia, Rabu (22/4).
Advertisement
Ia mengungkapkan IHSG juga melemah pada Rabu (22/4). IHSG turun 39 poin (0,87%) ke level 4.459. Penurunan/pelemahan di Bursa Global termasuk bursa-bursa Asia tersebut masih dikarenakan efek Covid-19 yang belum mereda di Amerika Serikat (AS). Dalam dua pekan terakhir tercatat kasus Covid-19 di AS naik hampir dua kali lipat melebihi 800.000 orang.
Efek yang ditimbulkan akibat masa pandemi tersebut sangatlah besar, mulai dari penutupan akses ekonomi sehingga memicu jutaan kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dikarenakan kebijakan perusahaan di saat pandemi. "Walaupun demikian, kita harus selalu berpikir positif bahwa kondisi ini insyaallah tidak akan berlarut-larut. Kita harus optimistis, Pemerintah RI dapat segera mengatasinya," jelas dia.
Ia mencontohkan Indonesia pernah punya pengalaman krisis pada 1998 dan 2008. Walau berbeda kasusnya, tetapi pemerintah sudah lebih siap menghadapinya mulai dari kesiapan moneter dan fiskal saat mengantisipasi dampak nantinya jika terjadi krisis.
Dari sisi fiskal, pemerintah saat ini juga lebih responsif dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi, khususnya menjaga sektor konsumsi rumah tangga. Ia menilai pemerintah sudah banyak belajar dari kasus krisis 1998 dan 2008 lalu. "Marilah kita optimisti badai ini akan segera berlalu," ajak dia.
Saham Murah
Bicara investasi di pasar modal, ia mengajak mengambil sisi positifnya. Saat ini banyak saham-saham berfundamental bagus yang harganya murah. Harganya sangat terjangkau sekali dan layak untuk dikoleksi. Terlihat banyak pula investor-investor yg mulai belanja saham memanfaatkan situasi ini.
Jumlah investor di DIY juga selalu bertumbuh. Ini juga merupakan angin segar bagi BEI untuk menumbuhkembangkan pasar modal di DIY. Beberapa metode edukasi daring yang dilakukan diterima oleh masyarakat. Banyak permintaan masyarakat ke kami untuk menambah kuantitas jumlah kegiatan edukasi daring tersebut.
"Rencana selama work from home ini akan kami tambahkan kuantitas jumlah kegiatan online. Kami juga berencana membuat Galeri Investasi BEI-Digital. Kami akan segera menjajakan dengan berbagai pihak untuk mewujudkan itu. Tujuannya untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Dan harapannya, semakin banyak dan mudah bagi masyarakat untuk mengakses pasar modal," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Popularitas Mobil LCGC Merosot, Tak Lagi Terjangkau Kelas Bawah
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
Advertisement

Sleman Panen 6,3 Hektar Lahan Pertanian Padi Organik Varietas Sembada Merah
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Dapur Umum Sudah Terbentuk, Pemerintah Antisipasi Defisit Ayam dan Telur
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 15 Juli 2025
- Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rawit Rp67.171/Kg, Bawang Merah Rp40.943/Kg
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Selama Libur Sekolah 1,2 Juta Penumpang Gunakan KA Jarak Jauh di Daop 6 Yogyakarta
- Penjualan LCGC Turun Drastis hingga 50 Persen, Pakar: Akibat Regulasi dan Harga yang Semakin Tinggi
Advertisement
Advertisement