Advertisement
Ini Profil Amartha, Perusahaan Milik Mantan Stafsus Jokowi, Andi Taufan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Satu lagi Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo, mundur dari jabatannya. Andi Taufan mengumumkan pengunduran dirinya pada Jumat (24/4/2020).
Adapun Andi selain menjadi Stafsus Presiden, dia merupakan CEO dari Amartha yang merupakan perusahaan teknologi finansial (tekfin/fintech) asal Indonesia. Sebelum mengundurkan diri sebagai Stafsus, Andi smepat menuai polemik baru-baru ini ketika menggunakan kop surat Sekretarian Kabinet untuk menyurati seluruh camat di Indonesia.
Advertisement
Langkah itu dilakukan Andi agar dapat meminta bantuan kepada para camat untuk membantu perusahaannya PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) untuk mendata dan melakukan edukasi kepada masyarakat di perdesaan terkait dengan kebutuhan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di puskesmas.
Tindakan Andi tersebut pun menuai protes dan kritik dari masyarakat. Dia dinilai mengaburkan kepentingan perusahaan dan sengaja memanfaatkan posisinya di lingkaran Istana. Kritik itu tak pudar kendati dia telah meminta maaf dan mendapat teguran keras dari Istana.
Amartha didirikan sejak 2010 oleh Andi Taufan. Saat awal berdiri, perusahaan ini masih berbentuk lembaga keuangan mikro.
Seiring berjalannya waktu, perusahaan ini berkembang dan resmi bertransformasi menjadi perusahaan fintech peer to peer lending pada 2016 dan telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan,
Dikuti dari laman resminya, Amartha telah menyalurkan pendanaan hingga Rp2,38 triliun dan memberdayakan 502.852 pengusaha mikro. Perusahaan ini pun tergolong memiliki tren pengembalian pinjaman yang sangat rendah, di mana TKB 90 mencapai 99,49 persen.
Perusahaan ini memiliki fokus pembiayaan yang diarahkan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta perempuan terutama di perdesaan.
Dalam keterangan di laman resminya, para pendana Amartha pun mendapatkan keamanan atau manajemen risiko dengan implementasi upaya sistem tanggung renteng, dengan potensi keuntungan hingga 15 persen per tahun.
Di sisi lain, besaran pinjaman yang diberikan Amartha berkisar antara Rp3 juta sampai Rp15 juta dengan tenor enam bulan hingga satu tahun.
Berdasarkan catatan, Amartha sejauh ini berhasil mendapatkan pendanaan sebesar US$10 juta melalui empat seri pendanaan. Sejumlah investor dan perusahaan modal ventura yang terlibat pendanaan ke Amartha antara lain Mid Plaza Holding, Mandiri Capital Indonesia, Beenext, SBI Holding, Bamboo Capital Partners, UOB Venture Management dan Line Ventures.
Kendati telah mendapatkan sejumlah pendanaan, Amartha menyatakan masih cenderung memfokuskan diri untuk berekspansi di dalam negeri. Pulau Sumatra merupakan salah satu daerah yang disasar oleh Amartha untuk berekspansi selain di Pulau Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Jadwal DAMRI ke Bandara YIA, Hari Ini: Dari Jogja, Purworejo, dan Kebumen
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
- Iuran JKK Industri Padat Karya Dapat Keringanan hingga 2026
- Pinjamin Dukung Bulan Inklusi Keuangan 2025 Lewat Penguatan Literasi
Advertisement
Advertisement