Advertisement
Ada Pandemi Corona, Ini Komoditas Usaha Kecil paling Merugi di DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Pandemi Covid-19 memukul sektor industri kecil dan menengah (IKM). Kerugian pun diperkirakan mencapai Rp8,023 miliar.
Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda DIY Ni Made Dwipanti menjelaskan berdasarkan data yang ia dapat dari Disperindag DIY ada 726 IKM yang terdampak.
Advertisement
"IKM itu bergerak di bidang usaha 11 komoditas yaitu pangan, alat permainan edukatif (APE) kayu, kerajinan, kerajinan bambu, kerajinan kayu, mebel bambu, mebel kayu, sandang, kulit, logam, dan batik. Dari 726 itu di dalamnya ada 2.839 tenaga kerja," kata dia ketika ditemui di ruangannya di Kompleks Kepatihan, Jogja pertengahan April 2020.
Dari 11 sektor komoditas tersebut ada tiga sektor yang mengalami potensi kerugian yang paling besar. Potensi kerugian sektor kerajinan sebesar Rp2,195 miliar, sektor pangan Rp1,859 miliar, dan batik Rp 1,380 miliar.
Untuk sektor lain yakni alat permainan edukatif (APE) kayu potensi kerugiannya Rp85 juta, kerajinan bambu Rp577 juta, kerajinan kayu Rp150 juta, mebel bambu Rp160 juta, mebel kayu Rp663,545 juta, sandang Rp666 juta, kulit Rp150 juta, dan logam Rp138 juta. "Potensi kerugian total dari 11 sektor tersebut Rp8.023.545.000," ujar dia.
Ia menjelaskan dampak yang dialami masing-masing sektor beragam. Adapun dampak yang dialami misalnya penjualan turun sehingga omzet turun, produksi berkurang bahkan berhenti, harga bahan baku naik misalnya gula pasir dan empon-empon, produk sudah terlanjur dibuat tetapi tidak jadi dibeli, penurunan penjualan yang drastis bahkan hampir tidak ada penjualan.
Selain itu ada juga yang mengalami pesanan sebagian dibatalkan, pesanan yang dikirim tetapi belum dibayar, banyak produk yang menumpuk dan belum terjual, pembatalan pesanan, pesanan gagal kirim.
"IKM juga mengeluhkan modal habis untuk operasional, mobilitas terbatas, tagihan macet, adanya pengeluaran tambagan untuk karyawan seperti untuk masker dan sanitizer, tidak ada pembeli, dan esulitan likuiditas," ujar dia.
Atas persoalan yang dihadapi, IKM tersebut membutuhkan bantuan agar tetap bisa bertahan di tengah pandemi. Bantuan yang dibutuhkan seperti tambahan modal dalam peralatan produksi, pemasaran, bantuan modal, penundaan angsuran cicilan, bantuan modal untuk melanjutkan usaha jika sudah kondusif. Mereka juga membutuhkan pengadaan bahan baku dan bahan penolong dengan harga murah, keringanan pembayaran angsuran kredit, memberikan anggaran dana untuk kerugian IKM, serta bantuan penggantian modal dan biaya produksi.
"Ada pula yang butuh bantuan makanan karena tidak memiliki pendapatan, program padat karya, pinjaman lunak, hibah untuk pelaku usaha, pinjaman modal tanpa bunga, restrukturisasi pembayaran utang, dan pembebasan/penundaan pembayaran listrik,PAM, dan telepon," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Menjamurnya Kedai Kopi, Berkah bagi Perajin Gula Aren di Banyubiru Semarang
- Sambangi Kandang Madura Malam Ini, PSS Sleman Usung Misi Menjauh dari Degradasi
- Gedung Hubdam Kodam IV Diponegoro Semarang Terbakar, Ini Total Kerugian
- Kisah Sukses Umbul Pelem Klaten, dari Ladang Cenil sampai Jadi Wisata Favorit
Berita Pilihan
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Kini Kereta Ekonomi Gerbong dan Kursinya Generasi Baru, Resmi Beroperasi Mulai Kemarin
- Kemendag Segel SPBU Rest Area KM 42 Jakarta-Cikampek
Advertisement
Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Negosiasi Kepemilikan Freeport Ditargetkan Rampung Juni 2024, Jokowi: Yakin Dapat 61 Persen
- Begini Rasanya Jadi Dokter Hewan Sekaligus Pengusaha
- Mulai Ada Panen, Bulog DIY Serap Beras Dalam Negeri
- Hore! Khusus di Jawa, Pertashop Diizinkan Menjual Pertalite
- Tak Melulu dalam Bentuk Tarif, Ini Bentuk Lain Kartel Tiket Pesawat Menurut KPPU
- Harga Tiket Pesawat Mahal Jelang Mudik Lebaran, Menhub Ikut Angkat Bicara
Advertisement
Advertisement