Kemasan Produk Bisa Dongkrak Nilai Produk UKM

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kemasan produk yang baik diharapkan mendongkrak penjualan produk usaha kecil menengah (UKM) di masa pandemi Covid-19.
“Adanya bantuan kemasan dari Kementrian Perdagangan ini kami harapkan dapat membantu UKM. Kemasan bagus bisa menjadi menarik, menjadi nilai tambah. Bagi orang yang sebelumnya tidak tertarik, bisa menjadi tertarik,” ucap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Aris Riyanta, di sela-sela penyerahan bantuan kemasan produk dari Kemendag, di Kantor Disperindag DIY, Jumat (15/5/2020).
Aris berharap dengan bantuan tersebut dapat memicu para pelaku usaha meningkatkan kualitas produknya. Dia juga mendorong di masa pandemi ini dan himbauan physical distancing, para pelaku usaha dapat memaksimalkan penjualan daring.
“Kami dorong untuk penjualan daring, saat ini di DIY cukup baik untuk penjualan online. Online ini kan juga mempermudah penjualan,” ujarnya.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Yanto Aprianto mengatakan pada tahap pertama ini disalurkan pada 11 pelaku usaha di DIY. Pelaku usaha yang diberikan bantuan ini merupakan yang pernah mengikuti pelatihan, dan telah diseleksi yang benar-benar membutuhkan bantuan. “Rencana ada 20 pelaku UKM sasarannya. Ini baru 11, sisanya nanti masih menunggu lagi,” ucapnya.
Dikatakan Yanto, pada masa pandemi seperti ini memang sektor usaha mendapat tantangan yang berat. Akan tetapi menurutnya para pelaku usaha di DIY masih ulet untuk berusaha tetap menjalankan bisnisnya.
Salah satu pelaku usaha yang menerima bantuan, dan pemilik Sambal Nyi Gnat, Heri Dwiyanti mengatakan di masa pandemi ini iklim usaha memang mengalami tantangan yang berat. Meski begitu dia mencoba mendorong rekan-rekannya sesama pelaku usaha untuk tetap bisa saling mendukung.
Adanya bantuan kemasan produk juga diharapkannya dapat semakin meningkatkan penjualan produk. “Saya juga mengajak teman-teman untuk saling mendukung usaha satu sama lain. Jadi tidak ada rasa saling bersaing. Selain itu saya juga sudah menjual secara online dari dulu, kemudian saya ajak teman-teman yang lain juga,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- UU Cipta Kerja Disahkan, Begini Cara Hitung Pesangon sesuai Masa Kerja
- Berhenti Jual Dawet dan Bakso Keliling, Wahyudin Sukses Berjualan Martabak dan Jadi Mitra UMKM Indomaret
- UMKM Expo, Kemenkeu Hadir untuk UMKM di DIY
- YATS Colony Hotel Yogyakarta Launching Paket Buka Bersama
- Ajinomoto Giatkan Inisiatif Kesehatan dan Lingkungan untuk Masyarakat Indonesia
Advertisement
Advertisement

Bisa Dicoba! Ini 3 Wisata Air di Jogja Langsung dari Sumbernya
Advertisement
Berita Populer
- Butuh Pinjaman Saat Ramadhan, Kenali Dulu Ciri-ciri Pinjol Legal
- Berbuka Puasa Sambil Beramal di Bulan Ramadan Penuh Berkah
- [email protected] Hotel Yogyakarta Hadirkan All You Can Eat Dinner Ramadan & Syawalan
- Ingat! Deadline SPT Tahunan 31 Maret, Ini Cara Dapatkan EFIN Pajak
- Pantau Harga Emas Hari Ini, 24 Karat Tembus Rp1,2 Juta Per Gram
- Penjual Baju Bekas Bayar Pajak? Ini Kata Ditjen Pajak
- Rayakan Semarak Ramadan, Kotta GO Hotel Yogyakarta Hadirkon Promo Menarik hingga Menginap Gratis
Advertisement