Advertisement
Mumpung Masih Pandemi, Pelaku Wisata DIY Ikuti Pelatihan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia (BI) DIY berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, dan Jasa Dharma Indonesia menggelar pelatihan pariwisata secara daring. Pelatihan itu dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pariwisata DIY.
Kepala Perwakilan BI DIY, Hilman Tisnawan mengatakan kondisi saat ini, justru dipandang sebagai momen yang tepat untuk menyelenggarakan pelatihan karena aktivitas wisata sedang off sehingga peserta pelatihan bisa lebih fokus.
Advertisement
Pelatihan pariwisata online yang akan dilakukan, pertama adalah pelatihan dan uji kompetensi marketing communication specialist yang diikuti oleh anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta sejumlah pengelola Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) DIY. Pelatihan ini digelar mulai Selasa-Jumat (19-22/5/2020).
Kemudian ada pelatihan pengemasan paket wisata yang diikuti oleh peserta biro dan agen wisata, pada Rabu-Jumat (10-12/6); selanjutnya adalah pelatihan higienitas wisata yang diikuti oleh peserta pengelola destinasi wisata pada Selasa-Kamis (16-18/6); dan pelatihan Jogja Cultural Experience yang diikuti oleh anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DIY, Rabu-Jumat (24-26/6/2020).
BACA JUGA
“Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap para pelaku pariwisata untuk mengelola MICE dan atraksi di destinasi wisata, sehingga pascapandemi Covid-19, sektor pariwisata di DIY dapat bangkit lebih cepat dan lebih baik lagi,” kata Hilman, melalui siaran pers, Senin (18/5/2020).
Secara umum kinerja pariwisata DIY pada awal tahun ini relatif masih baik. Pada waktu itu, bahkan pelaku usaha wisata optimis di 2020 sektor pariwisata akan tumbuh pesat dengan adanya berbagai program dukungan pariwisata yang telah disiapkan Pemerintah untuk mengundang wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia.
Akan tetapi, sejak konfirmasi pasien positif Covid-19 pertama di Indonesia pada Senin (2/3), kinerja pariwisata diberbagai destinasi wisata langsung drop. Kondisi diperburuk dengan adanya travel warning dari seluruh negara di dunia dan juga kebijakan social distancing.
Pada Maret 2020, jumlah wisatawan asing maupun domestik yang menginap di hotel berbintang di DIY turun 30,8% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya (year on year/yoy). Sementara jumlah penumpang angkutan udara di Bandara Adisutjipto juga turun hingga 30,2% (yoy).
Penurunan kinerja pariwisata DIY menyebabkan pertumbuhan ekonomi sektor terdampak tidak dapat tumbuh sebesar periode sebelumnya, antara lain, sektor akomodasi makan minum, sektor transportasi, hingga industri pengolahan makanan minum. Bahkan sampai dengan April 2020, 60-70% hotel di DIY sudah tidak beroperasi.
Kendati demikian, Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY optimis bahwa pascapandemi Covid-19 sektor pariwisata DIY akan kembali bangkit, bahkan diproyeksi meningkat lebih cepat dibandingkan daerah wisata lainnya. DIY akan kembali dikunjungi wisatawan nusantara yang lelah mengurung diri selama pandemik. Kemudian berangsur-angsur disusul wisatawan mancanegara.
Untuk itu, pelaku usaha wisata harus segera berbenah diri menyambut datangnya wisatawan pasca-corona dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi dari sebelumnya. (Herlambang Jati Kusumo/*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini di Sleman, Bantul, Gundul dan KP
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Cek Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS, Galeri24 Kompak Naik
- Ekonom UGM Nilai Defisit APBN Rp371,5 Triliun Masih Terkendali
- Lindungi Tekstil Lokal, Purbaya Akan Melarang Impor Baplres
- Diskon Tiket Pesawat untuk Nataru Mulai Berlaku Hari Ini
- LPS Beri Layanan Kesehatan Gratis dan Bagi Sembako ke Warga Kepuharjo
Advertisement
Advertisement