Advertisement
Ini Dia Curhatan Menhub soal Transportasi selama Pandemi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Menteri Perhubungan (Menhub) Budi karya Sumadi mengaku terus bekerja secara intensif guna menyiapkan sektor transportasi di tengah pandemi Covid-19 dan masa transisi ini.
Dia mengungkapkan, tak jarang rapat konferensi video dilakukan hingga larut malam. "Perlu diyakini bahwa pemerintah selalu dan secara intensif melakukan suatu bahasan-bahasan. Tercatat kami kadang-kadang vicon [video conference] sampai pukul 23.00 WIB, seperti Minggu [14/6/2020], untuk bahas bagaimana lonjakan penumpang [KRL] pada Senin [15/6/2020], sehingga kami ada bis ditempatkan di berbagai tempat kemarin," kata dia dalam webinar, Rabu (16/6/2020).
Advertisement
Dia menegaskan pemerintah terus berkonsentrasi agar masyarakat dapat tetap produktif di tengah pandemi virus corona ini dan tetap aman dari penularan pandemi tersebut. Hal ini kata dia, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar masyarakat tetap aman dan produktif di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi ini.
Lebih lanjut, Kemenhub saat ini tengah berkonsentrasi memetakan penurunan okupansi selama pandemi corona ini dan upaya yang dapat dilakukan agar berbagai usaha di sektor transportasi dapat tetap bertahan.
"Kalau sekilas, [angkutan] udara itu baru 10 persen sekilas, kereta api juga 10 persen, yang sudah mendekati 30 persen itu angkutan regional seperti di Jakarta dan Surabaya. LRT dari satu juta penumpang sudah mendekati 300.000," katanya.
Walaupun terjadi penurunan okupansi yang berimbas pada pendapatan dari sektor ini, sektor perhubungan tetap menjadi kesehatan sebagai panglima atau mengutamakanya di atas yang lain.
"Tidak bisa dibayangkan seperti yang terjadi sekarang di Beijing, China ada second wave, kami tak ingin itu terjadi. Bapak Presiden bilang kalau kita bisa ini cuma sekali gelombang dan kita selesaikan bulan September, Insyaallah," tegasnya.
Dia juga mengharapkan agar kalangan akademisi membantu konsep berpikir terutama dari sisi teknologi informasi (TI) agar dapat menciptakan solusi bersama yang mengakomodasi kebutuhan ekonomi dan pencegahan penyebaran virus Corona.
Pekerjaan ini, jelas dia, tak bisa hanya dilakukan pemerintah, tetapi perlu gotong royong. Pasalnya, ketika masyarakat sesuka hati tidak menaati protokol kesehatan maka akademisi dan lembaganya mesti menyuarakan ancaman Covid-19 ini nyata dan tetap mesti juga mengerjakan kegiatan ekonomi.
"Selalu waspada, sigap, patuh, disiplin sehingga kita aman tapi produktif, kunci keberhasilan tergantung pada kepatuhan pada protokol kesehatan," ujar Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
Advertisement

Putusan MK Pisahkan Pemilu dan Pilkada, PDIP Kota Jogja Soroti Substansi Demokrasi
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- TikTok Akan Dibeli Orang Kaya di AS, Begini Respons Pemerintah China
- Kelola Sampah Sepenuh Hati, Bisnis Hotel Semakin Berseri
- Semarakkan Liburan Sekolah, MORAZEN Yogyakarta dan Waterboom Jogja Gelar Lomba Mewarnai
- Update! Harga Bahan Pangan Selasa 1 Juli 2025
- Pakar Energi UGM Sebut Kenaikan Harga BBM Non Subsidi Sudah Tepat
- Astra Motor Yogyakarta Ajak Honda Community Riding Santai Malam Hari
- Inflasi Juni 2025 Capai 0,19 Persen, Harga Beras hingga Cabai Jadi Biang Kerok
Advertisement
Advertisement