Advertisement
Kuota Nasional Gas Melon Tahun Depan Bakal Ditambah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan volume elpiji tiga kilogram (kg) bersubsidi dalam Rancangan APBN 2021 berkisar 7 juta hingga 7,5 juta metrik ton.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan besaran usulan tersebut telah mempertimbangkan potensi peningkatan konsumsi LPG pada masa pandemi Covid-19. "Dengan mempertimbangkan banyaknya daerah yang sudah memiliki jaringan gas kota dan adanya peningkatan pertumbuhan konsumsi elpiji pada masa pandemi Covid-19, serta bertambahnya converter kit untuk nelayan dan petani dan dengan melihat perkiraan realisasi elpiji 2020 sebesar 6,89 juta metrik ton, maka pemerintah usulkan dalam RAPBN 2021 volume elpiji 3 kg sebesar 7-7,5 juta metrik ton," ujar Arifin dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI, Senin (29/6/2020).
Advertisement
Menanggapi hal tersebut, sejumlah fraksi DPR berpendapat kuota elpiji 3 kg masih kurang dan perlu dinaikkan mengingat kondisi sulit yang dihadapi masyarakat akibat pandemi Covid-19.
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKB Ratna Juwita Sari mengusulkan agar volume elpiji 3 kg bersubsidi dinaikan menjadi 7,5-7,7 juta metrik ton. Dia menilai pemberian subsidi yang lebih besar akan mampu merangsang perekonomian di tengah masa pandemi. "Ini sektor yang sangat dibutuhkan masyarakat. Harapannya dengan pemberian subsidi yang lebih besar bisa menggerakkan sektor UMKM sehingga perekonomian riil makin kuat," kata Ratna.
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Gerindra Kardaya Warnika juga mengusulkan agar volume LPG 3kg bersubsidi dinaikan pada kisaran 7,5-7,7 juta metrik ton. Menurutnya dengan kondisi pandemi Covid-19 yang belum bisa diprediksi kapan berakhirnya, kebutuhan akan LPG diprediksi akan semakin meningkat.
Begitu pula dengan anggota Komisi VII DPR RI fraksi PKS Mulyanto meminta agar volume elpiji 3 kg minimal dipatok sebesar 7,5 juta metrik ton. "Kami mengusulkan 7,5 juta [metrik ton], namun sekali lagi ini bukan batas atas. Kalau mau dibuat range ini batas bawah. Kami belum setuju dengan kondisi Covid-19 ini volume justru turun dari outlook 2020. Padahal ke depan Covid-19 belum selesai, masyarakat masih masak di rumah, bekerja dari rumah," kata Mulyanto.
Melihat berbagai masukan dari sejumlah fraksi tersebut, Komisi VII DPR RI dan Kementerian ESDM akhirnya bersepakat bahwa asumsi volume elpiji 3 kg bersubsidi dalam RAPBN 2021 ditetapkan sebesar 7,5 juta hingga 7,8 juta metrik ton.
Adapun kuota yang ditetapkan tersebut naik dari target APBN 2020 yang sebesar 7 juta metrik ton. Sedangkan realisasi hingga Mei 2020 telah mencapai 2,9 juta metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- Bersiap Impor Minyak dari Amerika Serikat, Pertamina Minta Dukungan Aturan dari Pemerintah
Advertisement

Becak Kayuh Bertenaga Listrik Resmi Mengaspal di Malioboro, Bentor Akan Dibatasi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Konsumsi Pertalite di Jawa Tengah dan DIY Turun 6 Persen
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- eL Hotel Yogyakarta - Malioboro Raih Penghargaan The Top 10% of Hotels Worldwide dalam Tripadvisor Travelers Choice Award 2025
Advertisement
Advertisement