Advertisement
Olifant Terus Persiapkan Kompetensi Siswa dalam Menyongsong New Normal

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Olifant School menyiapkan kompetensi siswa yang diperlukan dalam pendidikan abad 21 yaitu pengembangan kreativitas, kerja sama, komunikasi, kasih sayang, berpikir kritis, dan logika komputasi.
“Sejak 13 tahun lalu, kami sudah melihat hal tersebut sebagai keterampilan penting yang harus dimiliki anak-anak. Sehingga dikembangkan dalam kurikulum pendidikan karakter khusus. Value sekolah yang terdiri dari 5C + E [Creative, Communicative, Collaborative, Critical Thinking, Care dan Empowering Others] yang dipersiapkan Olifant sejalan dengan kebutuhan keterampilan di abad ke-21,” kata Head of Creative & Program Development, Mariana Hastuti, melalui siaran pers, Rabu (8/7/2020).
Advertisement
Keterampilan tersebut, kata dia, merupakan dasar nilai pendidikan karakter yang diaplikasikan dalam pembelajaran harian. Dengan begitu, selain anak-anak belajar mengenai materi pembelajaran, mereka sudah dipersiapkan menguasai kompetensi abad ke-21 melalui program pendidikan aplikatif.
“Di tahun ajaran baru ini, kami melengkapi dengan program Computational Thinking. Hal ini sebenarnya merupakan pengembangan dari program Technology Integration yang sudah dikembangkan Olifant sejak awal,” ucapnya.
Kegiatan pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi hampir semua siswa, guru dan orang tua, khususnya membuat anak-anak tetap fokus dan memiliki beragam kegiatan yang menarik untuk mereka. Selain itu, juga mengenai penyiapan perangkat, jaringan maupun platform yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh.
Sementara tantangan terbesar adalah bagaimana mengubah mindset mengenai cara belajar kebiasaan baru di era new normal. Untuk itu Olifant School sudah menyiapkan diri dalam menghadapi masa belajar di era new normal, bahkan sudah dimulai dalam keseharian pembelajaran Olifant melalui program blended learning sejak beberapa tahun lalu.
Selama ini program tersebut dilaksanakan hampir sebagian besar di sekolah. Siswa memiliki platform belajar sendiri dan memiliki kesempatan untuk mencari sumber belajar dengan sangat luas melalui pendampingan guru sebagai fasilitator belajar.
“Selama kurang lebih empat bulan terakhir, Olifant melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan siswa dalam masa pandemi. Dalam situasi ini justru pelaksanaan blended learning mulai dapat diaplikasikan siswa dengan lebih luas yaitu melalui sistem pembelajaran jarak jauh,” ucap dia.
Menurut dia, kerja sama antara sekolah dan orangtua yang dapat berjalan dalam sebuah sinergi akan memperkuat keberhasilan pendidikan bagi anak-anak. Berperan sebagai partner dengan saling menerima masukan yang konstruktif dan fokus pada pengembangan diri anak juga diperlukan dalam hal ini. “Saatnya bergandengan tangan dan saling mendukung menghadapi masa yang bisa berubah dengan cepat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

Serap Gabah 111 Ribu Ton, Bulog Kanwil Jogja Sewa Gudang Tambahan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Panasonic Bakal PHK Besar-besaran, Dipastikan Tak Terjadi di Indonesia
- Nissan Umumkan Bakal Melakukan PHK 10.000 Karyawan di Seluruh Cabang Secara Global
- Harga Emas Antam Anjlok Hari Ini Selasa 13 Mei 2025
- Astra Motor Yogyakarta Hadirkan Test Ride Motor Honda Bagi Konsumen
- Begini Cara Pemda DIY Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 4,8 Persen hingga 5,6 Persen di 2025
- Harga Pangan Hari Ini Selasa 13 Mei 2025, Bawang Merah dan Daging Ayam Turun
Advertisement