Advertisement
Didera Pandemi, Sebisa Mungkin Pengusaha Batik Ini Pertahankan Perajinnya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pandemi mengakibatkan industri kerajinan batik hancur lebur. Omzet para perajin terus drop, bahkan hingga mencapai titik nadir, akibatnya, beberapa perajin pun dirumahkan. Sebagai pemilik Smart Batik yang telah menyabet beberapa penghargaan, Miftahuddin Nur Ihsan, 27, melakukan segala cara untuk mempertahankan para perajinnya.
Bagi Ihsan, sapaan akrab Miftahuddin Nur Ihsan, kunci utama kesuksesan Smart Batik adalah dari tangan perajin. Itulah sebabnya, meski pandemi membuat usahanya harus kelimpungan, dia tetap berdarah-darah mempertahankan para perajinnya.
Advertisement
Pertengahan Maret 2020, kasus positif Covid-19 kali pertama muncul di DIY. Saat itu pula, masyarakat langsung mengunci diri mereka di dalam rumah masing-masing.
Alhasil, seluruh aktivitas ekonomi pun terhenti. Kondisi itu membuat seluruh sektor bisnis terpuruk, termasuk kerajinan batik. Penurunan omzet pun akhirnya benar-benar terjadi. “Omzet langsung anjlok lebih dari 50 persen,” kata Ihsan kepada Harianjogja.com, Jumat (17/7/2020).
Beberapa stok batik menumpuk di gerainya. Seketika, Ihsan mengamati para pengusaha batik di sekelilingnya, mayoritas dari mereka merumahkan beberapa pengrajin mereka.
Tetapi tidak dengan Ihsan. “Kalau saya, prinsipnya saya akan pertahankan perajin yang bekerja sama dengan Smart Batik. Selama masih bisa diusahakan, ya saya akan mengusahakan. Dari awal pandemi hingga saat ini, kami tetap bekerja sama dengan semua perajin kami,” kata Ihsan.
Di awal pendirian Smart Batik, perajin memang berperan penting. Menurut Ihsan, para perajin menjadi latar belakang didirikannya Smart Batik.
Tumbuh dengan kondisi ekonomi pas-pasan dan melihat kedua orangtuanya banting tulang mencari rezeki, Ihsan ingin Smart Batik bisa menjadi oase bagi kesejahteraan para perajin yang umumnya mengalami keterbatasan ekonomi.
Dengan modal Rp5 juta, Ihsan merintis Smart Batik yang mengusung konsep tematik. Saat itu puluhan perajin bersedia diajik kerja sama.
Bhinneka Tunggal Ika
Berbagai tema telah digarap Smart Batik seperti pendidikan, kesehatan, transportasi, dan pertanian. Bahkan, Smart Batik memanfaatkan isu aktual dan mengangkat tema persatuan Bhinneka Tunggal Ika.
Berbagai desain buatan Ihsan telah dengan sabar dikerjakan oleh para perajin menjadi selembar kain batik bermotif unik. Kini, mereka telah beberapa bulan berhenti menerima pesanan pembuatan kain batik dari beberapa perajin batik. Mereka hanya mengandalkan pesanan dari Smart Batik.
“Mereka sudah lama tidak terima pesanan. Perajin lainnya jual batik kan di toko, nah, toko-toko itu masih pada tutup. Jadi orderannya dihentikan. Saat ini saya masih mengusahakan agar selalu ada order yang mereka kerjakan,” kata Ihsan.
Seperti pengusaha batik lainnya, Smart Batik juga sudah berbulan-bulan mengalami penurunan omzet sejak pandemi. Pesanan baru sangat minim.
Mulai Bergerak
Meskipun begitu, Ihsan putar otak agar pesanan tetap datang dan pengrajin bisa tetap bekerja. Dia mengandalkan hubungan baik dengan para pelanggan setianya.
“Sebelum pandemi, saya selalu jalin hubungan baik dengan para pelanggan setia. Tidak hanya ketika transaksi, pokoknya kalau ada momen saya sowan dengan beliau-beliau. Alhamdulillah, ketika sudah mulai masuk masa kebiasaan baru [new normal], kantor sudah pada masuk, order seragam dari mereka langsung berdatangan,” kata Ihsan.
Roda bisnisnya pun perlahan mulai bergerak. Dengan pesanan seadanya, perajin mulai bekerja lagi. Sejak didirikan pada 2015, Ihsan berkomitmen hanya melayani pesanan minimal 100 lembar kain.
Dia menganggap itu bagian dari idealismenya berbisnis. Akan tetapi di saat pandemi, dia harus berkompromi dengan idealisme itu demi mempertahankan bisnis dan ikatan kerjasama dengan para perajin.
“Kalau saat ini, ada yang pesan sedikit langsung saya ambil. Meskipun itu hanya 15 lembar kain, tetap saya kerjakan dengan perajin saya. Menurut saya lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali. Para perajin saat ini hanya terima order dari Smart Batik,” kata Ihsan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
- Cara Cek BSU Lewat Aplikasi Pospay
- Ekonom Prediksi Bunga Utang RI Makin Membengkak
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
Advertisement

Akibat Kekurangan Siswa, SMP Ma'arif Yani Kulonprogo Resmi Ditutup, Siswanya Diminta Pindah Sekolah
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Berakhirnya Libur Sekolah, Harga Komoditas Pangan Mulai Turun
- Larangan Bus Wisata Masuk Jogja, Hunian Hotel Diperkirakan Turun
- Toyota Kuasai Pasar Mobil Tanah Air per Juni 2025, Kijang Innova Terjual 31.100 Unit
- Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Mendorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia
- Paket Hot Deals dengan Harga Terbaik di Grand Mercure Yogyakarta Adisucipto
- KAI Daop 6 Yogyakarta Umumkan Ketentuan Pesan Tiket Kereta Api di KAI Access Bisa Dilakukan 30 Menit Sebelum Berangkat
- Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 200 Persen untuk Produk Obat, Ini Kata Produsen Indonesia
Advertisement
Advertisement