Advertisement
Sektor Pariwisata Bakal Lama Pulih, Ini Prediksi BPS
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Sektor pariwisata menjadi sektor paling awal terpukul saat pandemi Covid-19. Sektor ini diproyeksi bakal lama pulih akibat terkontraksi cukup dalam pada kuartar kedua 2020.
Proyeksi itu dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) yanh menyebut pemulihan sektor pariwisata bakal memakan waktu cukup lama. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pemulihan di sektor pariwisata tidak cukup hanya melalui kebijakan pemerintah Indonesia, tetapi juga dipengaruhi oleh kebijakan negara lain yang menerapkan kebijakan pelarangan perjalanan.
Advertisement
"Untuk [sektor] pariwisata akan butuh waktu recovery yang sangat lama, lama sekali," katanya dalam rapat kerja bersama dengan DPR RI Komisi XI, Rabu (2/9/2020).
Suhariyanto memaparkan, selama Juli 2020, sektor transportasi sudah mulai menunjukkan adanya perbaikan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Misalnya, aktivitas angkutan udara tercatat mengalami meningkatan, dari 0,09 juta penumpang pada Mei 2020 menjadi 1,46 juta penumpang pada Juli 2020.
"Sudah ada peningkatan tapi kembali lagi catatannya masih jauh dari normal karena angkutan udara masih 79 persen di bawah posisi Juli 2019," jelasnya.
Di samping itu, tercatat selama Juli 2020, jumlah wisatawan di Indonesia tercatat sebanyak 159.000 wisatawan. Kondisi ini pun masih turun 89 persen dari kondisi pada periode yang sama tahun lalu.
Pergerakan yang lambat tersebut tidak hanya dari wisatawan mancanegara, melainkan juga wisatawan domestik. Oleh karena itu, diperkirakan sektor tersebut akan sulit pulih dalam waktu yang cepat.
Suhariyanto menambahkan, perlambatan tersebut juga tercermin dari indeks mobilitas masyarakat, di mana mobilitas yang tercatat paling lambat, yaitu pada tempat transit seperti bandara dan stasiun.
Hingga Juli 2020, mobilitas di tempat transit tercatat masih 35,5% di bawah kondisi normal. "Ini perlu mendapat perhatian karena sektor yang mengalami kontraksi palng dalam pada kuartal II/2020 adalah transportasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Ada Aturan Baru terkait Polemik KomandanTe, 5 Caleg PDIP Wonogiri Tetap Mundur
- MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM
- Setelah 10 Bulan, Polisi Sragen Berhasil Tangkap Pencuri Ponsel di Sambirejo
- Aksi Simpatik Siswa SMPN 10 Solo Dukung Timnas Indonesia di Piala Asia U-23
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Soal Pembebasan Lahan untuk IKN dan PSN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement