Advertisement

Ditemukan Patogen Corona di Produk Ikan Ekspor Indonesia

Iim Fathimah Timorria
Senin, 21 September 2020 - 20:27 WIB
Maya Herawati
Ditemukan Patogen Corona di Produk Ikan Ekspor Indonesia Karyawan menata ikan segar yang di pajang di salah satu super market di Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis - Abdullah Azzam

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Pemerintah China meminta Indonesia menginvestigasi penyebab ditemukannya patogen virus Corona penyebab Covid-19 pada kemasan produk perikanan Indonesia yang diekspor ke China. 

Direktur Pengamanan Perdagangan Pradnyawati mengemukakan Direktorat Pengamanan Perdagangan telah berkoordinasi dengan perwakilan RI di Beijing sebagai upaya tindak lanjut atas temuan ini.

Advertisement

Kementerian Kelautan dan Perikanan pun telah diminta melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan produk perikanan yang diekspor ke China sejalan dengan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 yang disepakati kedua negara.

“Untuk sementara waktu pemerintah China akan menangguhkan impor produk perikanan tersebut selama seminggu mulai 18 September. Setelah masa seminggu perusahaan tersebut dapat kembali melakukan deklarasi impor [dari Indonesia],” kata Pradnyawati kepada Bisnis, Senin (21/9/2020).

Pradnyawati pun mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan bakal mendukung KKP untuk memastikan protokol pencegahan penularan Covid-19 dijalankan dengan baik guna mencegah dampak yang lebih luas terhadap ekspor produk perikanan maupun pertanian ke China dan negara lain.

Sejauh ini, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) telah menghentikan sementara layanan sertifikasi kesehatan (HS) dengan menerbitkan internal suspend terhadap PT Putri Indah menyusul dikeluarkannya notifikasi dari otoritas pabean China. Kasus ini pun tengah dalam proses investigasi oleh KKP.

500.000 Sampel Produk

Sepanjang 2020, otoritas China memang melakukan pengawasan dengan mengambil 500.000 sampel produk makanan, termasuk produk perikanan Indonesia yang dikirim ke negara tersebut. Dari hasil pengawasan tersebut, hanya 6 sampel yang terkontaminasi virus Corona, termasuk sampel ikan layur beku yang didatangkan dari Indonesia.

“Perlu kami tekankan bahwa temuan tersebut terdapat pada kemasan terluar, bukan di dalam ikan. Otoritas China hanya menangguhkan impor dari perusahaan terkait selama seminggu,” demikian bunyi keterangan resmi BKIPM Bisnis.com, jaringan Harianjogja.com.

BKIPM pun memastikan bahwa kegiatan ekspor perikanan, termasuk ke China, tetap berjalan normal. Penangguhan hanya menyasar PT Putri Indah selama sepekan.

China sendiri merupakan destinasi utama ekspor produk perikanan Indonesia. Sepanjang semester I 2020, ekspor perikanan ke China menempati peringkat pertama secara volume dengan besaran 192.630 ton atau 32,31 persen dari total ekspor perikanan Indonesia pada periode tersebut yang mencapai 596.170 ton.

Adapun secara nilai ekspor ke China menempati peringkat kedua dengan jumlah US$380,80 juta atau 15,82 persen dari akumulasi ekspor perikanan senilai US$2,41 miliar pada semester I 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Puluhan Kilogram Bahan Baku Petasan Disita Polres Bantul

Bantul
| Kamis, 28 Maret 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement