Advertisement
Defisit APBN 2021 Bisa Berbuntut Efek Negatif

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Pemerintah menyepakati defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2021 sebesar 5,7% atau Rp1.006,3 triliun akibat Covid-19. Ekonom ingatkan buntut efek negatif yang harus diwaspadai.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan bahwa defisit yang makin besar harus ditutup dari pembiayaan lain, salah satunya dengan utang.
Advertisement
“Kalau utangnya besar, ini jadi masalah. Tapi, seberapa kuat ini menanggung beban fiskal, kita lihat dari keseimbangan primer,” katanya saat dihubungi, Senin (19/10/2020).
Berdasarkan APBN 2021 yang disepakati keseimbangan primer disetujui Rp633,1 triliun, Tauhid menjelaskan bahwa angka tersebut yang sanggup ditanggung pemerintah.
Meski begitu, bunga yang menjadi beban harus diperhatikan. Itu karena tidak mungkin bunga pokok dan cicilan bisa diselesaikan oleh pemerintahan Joko Widodo-Ma’rif Amin.
Pemerintahan selanjutnya akan menanggung beban tersebut karena harus membayar cicilan, Tauhid menambahkan bahwa ekspansi fiskal akan berkurang. Ujungnya akan membuat pengembangan belanja modal menjadi rendah.
“Kedua kalau defisit cukup besar dalam waktu tertentu, akhirnya membuat situasi kantong kita semakin tipis. Kemampuan ekonomi untuk menciptakan pendapatan semakin berat,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo Minta Purbaya Tinjau Ulang PP Devisa Hasil Ekspor
- Menkeu Purbaya Tolak Permintaan Luhut Cairkan Rp50 Triliun ke INA
- Transformasi SDM Teknis Jadi Kunci Adaptasi Industri di Era Digital
- Daftar Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri Hari ini 17 Oktober 2025
- TKD Dipangkas, Ini Kata Para Ekonom Soal Masa Depan Ekonomi DIY
- Penumpang Kereta Whoosh Capai 12 Juta Selama Dua Tahun Beroperasi
- Danantara Umumkan Segera Melantai ke Pasar Saham Indonesia
Advertisement
Advertisement