Advertisement

Indonesia Disebut Berperan Besar dalam Pertumbuhan Ekonomi Islam Dunia

Jaffry Prabu Prakoso
Rabu, 18 November 2020 - 04:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Indonesia Disebut Berperan Besar dalam Pertumbuhan Ekonomi Islam Dunia Peluncuran Laporan The State of The Global Islamic Economy Report 2020/2021 yang dihadiri oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin - IHLC

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 mengakibatkan pertumbuhan ekonomi berbagai negara melambat, termasuk pada sektor industri halal. Pada masa ini, diperkirakan terjadi penurunan belanja warga muslim global sekitar 8%. Diprediksi, belanja akan kembali tumbuh di akhir 2021, kecuali sektor pariwisata.

CEO Dinard Standard Rafi-Uddin Shikoh mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi syariah yang berkelanjutan dengan ekosistem yang kuat. Ke depannya juga akan memiliki peran besar dalam pertumbuhan ekonomi islam dunia.

Advertisement

“Laporan saya menyajikan kebangkitan Indonesia yang terus berlanjut memiliki ekosistem yang kuat untuk memungkinkan partisipasi besar dalam peluang pasar global multi-triliun ini. Ini juga salah satu yang paling menarik pasar untuk investor internasional saat ini,” katanya saat memaparkan penelitian yang dikutip dari keterangan pers, Selasa (17/11/2020).

The State of The Global Islamic Economy Report (SGIER) 2020/2021 mencatat pengeluaran warga muslim diperkirakan akan mencapai US$2,3 triliun pada 2024 dengan tingkat pertumbuhan kumulatif tahunan (CAGR) 3,1%.

SGIER 2020/2021 memaparkan pada 2019 tingkat pertumbuhan belanja muslim mencapai 3,2% (year on year) dengan nilai sekitar US$2,02 miliar. Sementara aset keuangan syariah dunia juga mengalami pertumbuhan tinggi, asetnya kini mencapai US$2,88 triliun.

Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) Sapta Nirwandar mengatakan bahwa Indonesia mengalami peningkatan signifikan dibandingkan negara lainnya dalam perkembangan industri halal.

Di tengah pandemi, ada sektor yang mendapatkan tantangan lebih berat, seperti sektor pariwisata. Tapi ada juga yang terdampak relatif ringan seperti sektor makanan dan minuman, yang bahkan cenderung stabil. Sementara sektor teknologi dan farmasi mengalami pertumbuhan pesat.

“Indonesia mempunyai peluang besar untuk mengakselerasi produk dan jasa halal. Tidak saja untuk kebutuhan dalam negeri, tetapi juga mempunyai peluang untuk go-ekspor,” jelas Sapta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lomba Dirikan Tenda Darurat Meriahkan HUT Ke-20 Tagana

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement