Advertisement
Babak Belur di 2020, Industri Otomotif Berharap Banyak di 2021

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sempat terpuruk di tengah pandemi Covid-19, industri otomotif perlahan bangkit menjelang akhir 2020.
General Manager Nissan Datsun Jogja-Magelang, Irawan Nurisman mengatakan selama pandemi, tepatnya sejak April hingga Juli terjadi penurunan penjualan signifikan jika dibanding tahun sebelumnya. Bahkan, angka penjualan periode tersebut sangat tidak sebanding dengan angka penjualan tahun sebelumnya.
Advertisement
“Pada 2019 itu per bulan sekitar 25-30 unit terjual. Pandemi tidak bisa dipukul rata, tetapi jelas turun. Awal-awal tahun masih sama. April sampai Juli berada di garis bawah. Mulai Agustus sampai Desember itu mulai naik grafiknya,” ucap Irawan, Selasa (29/12/2020).
Dia mengatakan ada sejumlah faktor yang memengaruhi kenaikan penjualan tersebut. Dari sisi internal, adanya promo penjualan yang diberikan menjelang akhir tahun ini. Sedangkan dari sisi eksternal, masyarakat yang mulai beraktifitas dengan adaptasi kebiasaan baru, juga mendorong perputaran ekonomi.
Irawan mengungkapkan dengan kondisi beberapa bulan terakhir, pihaknya cukup optimis pada 2021 dapat lebih baik. Meski begitu, Dia juga mengungkapkan bahwa kondisi membaiknya industri otomotif tersebut sangat bergantung pada pengendalian kasus Covid-19.
“Tetap, pengendalian Covid-19 menjadi faktor yang utama. Saat ini grafik kan masih naik turun, atau cenderung naik malahan, tetapi di sisi lain juga ada harapan telah ada vaksin tersebut. Kepatuhan protokol pencegahan Covid-19 juga jadi kunci,” ujarnya.
General Manager PT. Sumber Baru Mobil, yang merupakan main dealer Suzuki untuk wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas, Rizki Indriananta mengatakan pada awal-awal pandemi memang berat untuk penjualan kendaraan. Namun, menjelang akhir tahun mulai menunjukan tren yang membaik.
Rizki juga mengungkapkan selama pandemi Covid-19 ini mobil niaga, juga masih dapat eksis, yang ditunjukan dengan data penjualan yang masih cukup tinggi. “Per bulan sekitar 50-60 unit. Secara umum juga turun penjualan, tetapi tiga bulan terakhir mulai membaik. Untuk 2021 tentu bergantung juga dengan vaksin, pengendalian Covid-19,” ujar Rizki.
Target Nasional
Sementara Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengungkapkan bahwa pemulihan industri otomotif akan sangat tergantung dari sejumlah poin. Pertama adalah komoditas; kedua adalah logistik; dan ketiga pembangunan infrastruktur.
Kendati babak belur di 2020, pihaknya mengakui penetapan target untuk tahun depan lebih tinggi. "Kalau dilihat sekarang sudah membaik, jadi harapannya seperti itu. Untuk forecast di 2021 sebanyak 750.000 unit," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement