Advertisement
Jogja Diabolo Squad Dorong Regenerasi Pelatih

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Komunitas Jogja Diabolo Squad akan kembali berlatih dan dorong regenerasi untuk pelatih Diabolo.
Founder Jogja Diabolo Squad, Angela Irena mengatakan saat ini masih dalam tahap perencanaan untuk kembali latihan, sembari mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 saat ini. “Kemungkinan sih startnya dari internal dulu. Mereka akan dilatih menjadi pelatih. Harapannya kalau udah memungkinkan dibuka secara umum, ada pelatih yang lebih banyak juga. Jadi tidak menumpuk dilatih sama satu pelatih,” ucap Angela, Rabu (30/12/2020).
Advertisement
Angela mengatakan memang butuh skill untuk memainkan beberapa trik yang perlu proses untuk mempelajarinya. tidak semua orang langsung bisa. Dari pengalaman dia sendiri saat membawakan permainan Diabolo ke Jogja, itu terasa asing bagi sebagian besar orang-orang.
“Setelah dijelaskan baru pada tahu ternyata itu Yoyo Tiongkok [Chinese Yoyo]. Jadi saya benar-benar solo player awalnya. Untungnya dari teman-teman Koko Cici dan Hoo Hap Hwee sangat support dan bisa belajar dengan cepat,” ucapnya.
Pelatihan nantinya akan diberikan bagi anggota Koko Cici Jogja 2020. Dengan begitu bisa saling memberikan dampak positif dan wujud kontribusi mereka. Dinilainya mereka juga sangat bersemangat untuk belajar, hanya saja pandemi masih menjadi penghalang.
Koko Jogja 2020, Alfincent Aprilino mengatakan dirinya juga tertarik dengan Diabolo sejak Chinese Cultural Fest, atau sebelum audisi Koko Cici Jogja 2020. Saat itu ada pembekalan untuk para peserta tentang budaya Tionghoa.
“Kebetulan daya tarik Diabolo itu besar banget dan keliatan asik gitu karena dicontohin sama beberapa Koko Cici Jogja lainnya bahkan ada trik dilempar-lempar gitu. Menarik aja keliatannya dan jadi pengen ikutan bisa gitu karena itu salah satu budaya yang langka juga ya, apalagi di Indonesia,” ujar Alfincent.
Menurutnya bermain Diabolo salah satu hal yang perlu yaitu kesabaran, dan akan ada kebanggan tersendiri saat bisa menguasai trik-trik yang ada. Dia juga berharap Diabolo dapat semakin dikenal luas lagi.
“Harapan ke depan sih Diabolo tidak cuma dinikmati dan dimainkan oleh teman-teman Koko Cici aja, tapi bisa masuk ke seluruh lapisan masyarakat karena permainan ini tu seru banget jadi sayang banget kalau yang menikmati itu-itu aja,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025 Menurut Apindo DIY
- Kementerian PKP Tegaskan Regulasi Rumah Bersubsidi Kembali ke Versi 2023
- Presiden Prabowo Subianto Dijadwalkan Bertemu Donald Trump untuk Negosiasi Tarif Impor
- Ini Profil Riza Chalid Saudagar Minyak yang Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pertamina
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
Advertisement

Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian PKP Tegaskan Regulasi Rumah Bersubsidi Kembali ke Versi 2023
- Cari Smart TV untuk Streaming Netflix dan YouTube? Intip Rekomendasinya dari Polytron!
- Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025 Menurut Apindo DIY
- Staf Ahli Bidang Teknologi Informasi Tinjau Kantah Virtual Kota Tangerang: Benar-benar Digital Twin
- Rute Penerbangan Yogyakarta-Karimunjawa Dibuka, GIPI Dorong Pemda DIY Ciptakan Pasar
- Hingga Juli 2025 Sebanyak 2.495 Pekerja di DIY Terkena PHK
- Pesan Menteri Nusron dalam Forum Pembangunan Wilayah di Sulteng: Tata Ruang Harus Ketat demi Jaga Ketahanan Pangan
Advertisement
Advertisement