Advertisement
Meski Pandemi, Mitra GoFood Melonjak 50 Persen pada 2020
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) menilai terjadi peningkatan drastis mitra GoFood pada tahun lalu, seiring dengan perubahan gaya hidup di masyarakat karena pandemi.
VP Corporate Affairs Food Ecosystem Gojek Rosel Lavina mengatakan pada 2020 terjadi pertumbuhan mitra GoFood. Banyak pelaku usaha kuliner baru, terutama UMKM, yang beralih dan mulai berjualan secara daring.
Advertisement
Gojek mencatat terdapat peningkatan hingga 50 persen jumlah total mitra usaha GoFood di Indonesia menjadi sebanyak 750.000 mitra dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
BACA JUGA : Super App Gojek, Solusi Bagi Masyarakat Jogja Saat
Pertumbuhan ini berbanding lurus dengan pertumbuhan pendapatan GoFood dalam 4 tahun terakhir yang tumbuh sebanyak 20 kali lipat, di mana segmen bisnis UMKM tumbuh hingga 40 persen.
“Mengacu pada hal-hal tersebut, kami optimis untuk dapat terus menjadi andalan pelanggan, terutama dengan mengedepankan inovasi dan meningkatkan pengalaman,” kata Rosel kepada JIBI/Bisnis, Sabtu (30/1/2021).
Menurut hasil Riset McKinsey, kata Rosel, selama pandemi masyarakat makin mengandalkan layanan pesan-antar makanan. Sebanyak 34 persen responden dalam penelitian tersebut mengaku lebih sering menggunakan jasa layanan pesan antar makanan daring dibandingkan dengan sebelum pandemi.
Selain itu, mayoritas pelanggan Gojek juga mengaku menjadi lebih sering dalam menggunakan layanan GoFood (sebanyak 65 persen responden) dibandingkan dengan sebelum pandemi.
Adapun, untuk menghadapi peluang dan tantangan bisnis layanan pesan-antar makanan pada tahun ini, kata Rosel, Gojek akan terus mengedepankan kecepatan dalam beradaptasi, inovasi teknologi yang dapat diandalkan dalam menjawab kebutuhan, dan mengutamakan kepuasan pelanggan serta mitra usaha.
BACA JUGA : Dukung Protokol Covid-19, Gojek Terapkan J3K
“Sepanjang tahun 2021, akan banyak pembaruan fitur dan layanan dari GoFood untuk selalu menjadi andalan pelanggan, dan mitra pertumbuhan bagi mitra usaha,” kata Rosel.
Sebelumnya, Laporan Momentum Works yang berjudul Food Delivery Platforms in Southeast Asia menyebutkan GMV layanan pesan-antar makanan di Indonesia mencapai US$3,7 miliar pada 2020.
Dari total tersebut, Grab mengusai lebih banyak pasar dibandingkan dengan Gojek. Grab menguasai 53 persen pangsa pasar dan Gojek 47 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
Advertisement
Halim Ambil Formulir Pendaftaran Calon Bupati Bantul di Kantor PDIP
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sahid Raya Hotel Gelar Konser Iwan Fals, Presale Tiket 30 April 2024
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Dorong Laju Transisi Energi, PLN Kampanyekan Kendaraan Listrik pada Peringatan Hari Bumi 2024 Jawa Tengah
- Tak Terpengaruh Konflik Iran-Israel Harga Minyak Dunia Turun
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, DPD REI DIY: Tidak Menjadikan Bisnis Properti Kolaps
- Seusai Lebaran, Harga Bawang Merah Jadi Mahal
- Lahan Panen DIY April 2024 Diperkirakan 35.557 Hektare, Gunungkidul Terluas
Advertisement
Advertisement