Advertisement
Jaring Ide Segar, OJK Terima Karya Riset Ilmiah dari Publik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute menyelenggarakan kegiatan Call for Papers atau Karya Riset Ilmiah (Karisma). Diharapkan dari kegiatan ini muncul ide-ide segar yang mendukung OJK dalam menjalankan perannya mengatur, mengawasi dan melindungi industri keuangan.
Kepala OJK Institute, Agus Sugiarto menjelaskan setidaknya ada tujuan diselenggarakannya Karisma. Pertama, OJK dapat menerima masukan di era digital saat ini. Kedua, dengan penyelenggaraan ini, OJK Institute yang bertugas mengembangkan kapabilitas di sektor jasa keuangan, SDM dapat semakin kredibel, berkualitas, berintegritas dan memiliki daya saing, dan dapat memperkuat riset.
Advertisement
Tidak salah kami memilih tema digital teknologi. Tujuan kami ingin mengakomodasi ide-ide cemerlang dari luar OJK yang dapat diaplikasikan di OJK,” ujar Agus, Jumat (12/3/2021).
Adapun tema yang diangkat pada Karisma kali ini, pertama, penguatan manajemen risiko sektor jasa keuangan di era digital; kedua, pengembangan pengawasan lembaga jasa keuangan berbasis teknologi digital (supervisory technology); dan ketiga, penerapan dan pengembangan regulatory technology (regtech) pada sektor jasa keuangan.
Total hadiah dari Karisma, kata dia, mencapai puluhan juta rupiah. Bagi pemenang nantinya, karya yang telah dibuat juga akan dipublikasikan di media OJK baik web, maupun e-library, sehingga dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
Dia mengatakan Karisma terbuka untuk umum dan gratis yang dibagi menjadi dua kategori, yakni umum dan mahasiswa. Pembukaan pendaftaran telah dimulai pada Jumat, sedangkan batas akhir penerimaan karya pada Jumat (30/7). "Informasi lain tentang prasyarat mengikuti Karisma dapat dilihat di www.karismaojki.com," ucap Agus.
Presiden Direktur Solopos Group, Arif Budisusilo berharap Karisma bisa menjadi langkah untuk menguatkan kepedulian pada sektor jasa keuangan, serta memperkuat regulasi dan perlindungan. “Digital behaviour perlu dihadapi dengan kreativitas dan inovasi, dan regulasi yang kuat dari otoritas. Ini akan menyelamatkan semuanya, tentu akan menyelematkan masyaraat. Jangan sampai jatuh korban lagi dari perilaku-perilaku di zaman online yang tidak sehat,” ucap Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Juara Nasional dan Internasional, 828 Pelajar DIY Diberi Penghargaan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Erick Thohir Dilantik Jadi Menpora, Kementerian BUMN Berpotensi Hilang
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
- Iuran JKK Industri Padat Karya Dapat Keringanan hingga 2026
Advertisement
Advertisement