Advertisement

Menurut Survei, Kerja Jarak Jauh Justru Mengubah Ekonomi Jadi Lebih Baik

Nirmala Aninda
Rabu, 17 Maret 2021 - 15:37 WIB
Budi Cahyana
Menurut Survei, Kerja Jarak Jauh Justru Mengubah Ekonomi Jadi Lebih Baik Ilustrasi - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Lebih dari dua pertiga pekerja profesional bekerja dari jarak jauh selama pandemi Covid-19. Menurut laporan baru oleh Upwork, selama lima tahun ke depan, 20% hingga 25% pekerja profesional kemungkinan akan tetap bekerja dari jarak jauh.

Dilansir melalui Business Insider, laporan tersebut menyebutkan bahwa kerja jarak jauh telah memicu karyawan memikirkan kembali dan mengakomodasi prioritas mereka dengan lebih baik dalam hidup.

Advertisement

Pada saat yang sama, perusahaan atau pemberi kerja turut memikirkan kembali terkait strategi kerja paling baik dengan para profesional dan cara untuk membentuk tim yang solid meskipun ketika mereka harus bekerja dari jarak jauh.

Meski demikian, pilihan ini juga datang dengan sejumlah kerugian seperti mengaburkan garis antara keseimbangan pekerjaan-kehidupan dan menyebabkan peningkatan stres.

Namun, secara keseluruhan, Upwork menemukan bahwa peralihan ke pekerjaan jarak jauh pada tahun lalu pada akhirnya menguntungkan perekonomian lewat lima cara berikut ini:

1. Pekerja jarak jauh lebih produktif

Kerja jarak jauh telah membuat banyak orang lebih produktif.

61% pekerja mengatakan produktivitas mereka meningkat dari bekerja dari jarak jauh, menurut survei Upwork.

Adapun, survei Upwork terhadap manajer perekrutan menemukan 32,2% dari mereka mengatakan bahwa mereka melihat peningkatan produktivitas secara keseluruhan pada akhir April, dibandingkan dengan 22,5% yang merasa produktivitasnya menurun.

"Efek produktif ini hanya akan berkembang lebih jauh jika orang lebih banyak beradaptasi dengan pekerjaan jarak jauh, teknologi baru ditemukan, dan orang akan memulai bisnis jarak jauh," ujar penulis laporan, Adam Ozimek.

2. Pekerjaan jarak jauh telah membuka peluang relokasi

Di AS, bekerja jarak jauh akan mendistribusikan kembali peluang relokasi di seluruh negeri, tulis Ozimek. Upwork memperkirakan hingga 23 juta orang berencana untuk pindah karena pekerjaan.

Richard Florida, ahli teori studi perkotaan dan profesor ekonomi di Universitas Toronto, memiliki pola pikir yang serupa. Dia sebelumnya mengatakan kepada Insider bahwa pekerjaan jarak jauh akan mempercepat perpindahan keluarga dari kota superstar ke pinggiran kota dan 1% yang mencari pajak yang lebih rendah.

Florida meramalkan bahwa kota-kota besar akan mengalami kebangkitan, karena vaksinasi yang meluas di AS, dibentuk kembali oleh fokus baru yang ditemukan pada interaksi antarpribadi yang memfasilitasi kreativitas dan spontanitas.

3. Perusahaan mempekerjakan lebih banyak bakat independen

Pengusaha menjadi lebih cenderung untuk membangun tim hybrid yang terdiri dari karyawan penuh waktu dan pekerja lepas.

Sebuah survei Upwork November yang menanyakan tentang rencana untuk mempekerjakan freelancer dalam enam bulan ke depan menemukan bahwa 36% manajer perekrutan berencana untuk mempekerjakan lebih banyak bakat independen.

Perusahaan Fortune 1000 khususnya telah memanfaatkan bakat yang lebih beragam terlepas dari lokasi masalah, menurut laporan terbaru oleh Business Talent Group, sebuah pasar untuk konsultan independen.

Bakat independen meningkat secara khusus di C-Suite. Ada peningkatan 67% selama setahun terakhir pada eksekutif yang mencari kebutuhan bakat independen, menurut laporan tersebut. Ini meningkatkan kumpulan bakat dan peluang bagi pekerja.

4. Pekerja jarak jauh dapat menghemat waktu dan uang

Tanpa perjalanan harian, pekerja memiliki lebih banyak jam kerja dan tabungan yang lebih besar.

Menurut penelitian Upwork, satu tahun bekerja secara jarak jauh telah menyelamatkan orang rata-rata sembilan hari di perjalanan. Mereka yang bekerja dengan mengendarai mobil dapat menghemat sekitar US$4.350.

Waktu dan uang yang dihemat dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan produktivitas, ujar Robert Gordon, profesor ekonomi di Northwestern University, dalam wawancara UCLA Anderson Forecast baru-baru ini.

Tenaga kerja telah direstrukturisasi, dengan orang-orang bergaji tinggi bekerja dari rumah dan menghasilkan pendapatan yang sama, katanya.

5. Kerja jarak jauh pandemi berbeda dengan kerja jarak jauh biasa.

"Kerja jarak jauh dan kerja jarak jauh selama pandemi global tidak sama," tulis Ozimek.

Banyak perjuangan dengan pekerjaan jarak jauh disebabkan oleh keadaan pandemi - seperti menyeimbangkan pekerjaan jarak jauh dengan penitipan anak sementara sekolah ditutup.

Dalam dunia pasca-pandemi, hal-hal ini tidak akan menjadi penghalang dan karyawan jarak jauh akan dapat bekerja dengan lebih sedikit gangguan, yang menurut Upwork merupakan salah satu manfaat yang paling banyak dikutip dari pekerjaan jarak jauh.

Pekerjaan jarak jauh juga tidak selalu dilakukan dari rumah. Florida berpikir lingkungan akan terbentuk kembali sebagai kantor.

"Bahkan ketika perkantoran menurun, komunitas atau lingkungan atau kota itu sendiri akan lebih banyak berfungsi sebagai kantor," katanya. "Orang akan tertarik ke tempat-tempat di mana mereka dapat bertemu dan berinteraksi dengan orang lain di luar rumah dan di luar kantor."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement