Advertisement
100 Koperasi Modern Ditarget Berdiri di 2021

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyelenggarakan rapat koordinasi bidang koperasi dan UMKM di Royal Ambarrukmo, Rabu (7/4) malam. Rapat dengan tajuk Menjadikan Koperasi Modern dan UMKM Naik Kelas itu diikuti oleh Dinas Koperasi dan Bappeda di seluruh Indonesia dan dibuka secara daring oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.
Teten mengatakan pada tahun ini ada empat agenda besar yang diusung Kemenkop UKM dalam membangkitkan sektor koperasi dan UKM yang terimbas pandemi, yakni transformasi dari informal ke formal, transformasi ke digital dan pemanfaatan teknologi, transformasi ke dalam rantai nilai (value chain), dan modernisasi koperasi.
Advertisement
"Dari empat agenda besar itu kami telah menetapkan target pada 2024 nanti yakni peningkatan kontribusi UKM kepada Pendapatan Domestik Bruto [PDB] senilai 65 persen, koperasi menjadi 5,5 persen, kontribusi ekspor UMKM 17 persen, melahirkan 500 koperasi modern dan 3.500 startup berbasis teknologi informasi serta menjadikan lebih dari 10 juta usaha mikro bertransformasi ke sektor formal," katanya.
Upaya dan target tersebut disebut Teten tentunya membutuhkan sinergi, kolaborasi dan dukungan semua pihak termasuk diantaranya peran yang kuat antara Pemerintah Pusat dan daerah. Maka itu, Teten berharap bahwa rapat koordinasi tersebut mampu menghasilkan hasil yang konkret demi perkembangan dan kemajuan koperasi dan UKM di Tanah Air.
Sekretaris Kemenkop UKM, Arif Rahman Hakim mengatakan pada tahun ini jawatannya menargetkan bisa mewujudkan 100 koperasi moder. Selain itu juga meningkatkan kontribusi UKM terhadap PDB dan ekspor nasional.
Di sisi lain, alokasi anggaran untuk Kemenkop UKM pada 2022 mendatang juga akan dinaikkan, sehingga diharapkan mampu sejalan dengan kinerja yang maksimal dari tiap instansi terkait di daerah.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana mengatakan pandemi Covid-19 yang berdampak ke semua sektor ikut pula menghantam industri koperasi dan UKM. Usaha untuk menstimulus sektor usaha itu juga telah dilakukan. Hanya saja Pemda DIY memberikan prioritas pada koperasi dan UKM yang benar-benar terdampak.
Â
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
Advertisement

Akses Keluar Masuk Jalan Tol Jogja Solo Segmen Klaten-Prambanan, Jarak Tempuh Hanya 10 Menit
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang Tahun Baru Islam, PHRI DIY Sebut Hotel Ramai hingga 4 Hari
- TikTok Akan Dibeli Orang Kaya di AS, Begini Respons Pemerintah China
- Kelola Sampah Sepenuh Hati, Bisnis Hotel Semakin Berseri
- Semarakkan Liburan Sekolah, MORAZEN Yogyakarta dan Waterboom Jogja Gelar Lomba Mewarnai
- Update! Harga Bahan Pangan Selasa 1 Juli 2025
- Pakar Energi UGM Sebut Kenaikan Harga BBM Non Subsidi Sudah Tepat
- Astra Motor Yogyakarta Ajak Honda Community Riding Santai Malam Hari
Advertisement
Advertisement