Advertisement
Mudik Dilarang, Penjualan BBM oleh SPBU di Kota Besar Diprediksi Stabil

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Pemerintah telah menetapkan larangan mudik pada Lebaran mendatang. Larangan ini diprediksi akan membuat penjualan bahan bakar minyak di stasiun pengisian bahan bakar umum yang ada di kota-kota besar tetap stabil.
Ketua Umum DPP Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana) Migas Rachmad Muhamadiyah mengatakan bahwa adanya larangan mudik dan pemotongan libur bersama akan berpengaruh terhadap pola pembelian BBM oleh konsumen seperti tahun-tahun sebelumnya.
Advertisement
Dia menuturkan bahwa dengan ada larangan mudik, SPBU yang berada di jalur antarkota, jalur mudik atau tol yang biasanya mengalami peningkatan penjualan tahun ini malah akan mengalami penurunan.
Baca juga: Jadi Mobil Terlaris Berkat PPnBM, Ini Daftar Harga Avanza
"Akan tetapi, SPBU di kota besar yang biasanya mengalami penurunan penjualan, tahun ini akan relatif tetap atau stabil apalagi ada pemotongan jumlah hari libur bersama," katanya kepada Bisnis, Rabu (21/4/2021).
Rachmad menambahkan bahwa kota-kota tujuan mudik dan wisata yang biasanya mengalami peningkatan penjualan BBM selama momen liburan, dengan larangan tersebut maka pada tahun ini diproyeksikan bakal relatif tetap.
"Dengan kondisi yang seperti ini diperkirakan penyaluran dan ketersediaan BBM di SPBU akan lebih terjamin selama Lebaran nanti," ungkapnya.
Baca juga: Dalam Waktu Satu Jam, Kijang Innova Edisi Khusus 50 Tahun Ludes
Sebelumnya hal senada turut disampaikan PT Pertamina (Persero) yang masih tetap bersiaga mengamankan pasokan untuk mengantisipasi adanya kenaikan konsumsi bahan bakar minyak.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading (SH C&T) Putut Andriatno mengatakan pihaknya menyiapkan pasokan dan layanan guna mengantisipasi kondisi adanya kenaikan konsumsi BBM.
"Saat ini kami siapkan standar pelayanan maksimal, baik dari sisi stok maupun service, kami melayani sesuai standar menghadapi masa-masa Lebaran karena kondisi pasar serba tidak terduga pada masa-masa seperti saat ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Uji Coba Lantip di Jogja, Roda Empat Paling Sering Langgar Batas Kecepatan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Kaji Perubahan Tarif Ojek Online Mengikuti Regulasi Pemerintah
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement