Advertisement
ATM Link Awalnya Menguntungkan Nasabah, Kini Harus Bayar
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Jagad Twitter sedang ribut membicarakan ATM Link hingga masuk dalam deretan trending topik, Jumat (21/5/2021) pagi.
Penyebabnya, bank-bank BUMN atau bank Himbara yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN mengenakan biaya transkasi untuk cek saldo dan tarik tunai mulai 1 Juni 2021. Biaya transaksi untuk cek saldo dikenakan Rp2.500, sedangkan tarik tunai Rp5.000.
Advertisement
Sebelumnya, nasabah keempat bank pelat merah bisa menikmati kedua transaksi tersebut secara gratis alias Rp0.
Dalam pemberitahuan resmi di situs bank BUMN disebutkan pengenaan biaya transaksi tersebut bertujuan mendukung kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.
Pada awal peluncurannya, kehadiran mesin ATM Link disebut akan meningkatkan efisiensi bank dan juga para nasabah.
Kala itu Ketua Himbara Asmawi Syam menjelaskan dari sisi bank bisa lebih efisien karena pembelian satu unit mesin ATM hingga biaya operasional dapat ditanggung bersama. Menurutnya, ada penghematan sekitar Rp7 triliun per tahun atau Rp30 triliun dalam 5 tahun.
Selain meningkatkan efisiensi bank, sinergi ATM antar bank negara ini juga disebut dapat memberikan dampak efisiensi bagi para nasabah. Konsolidasi ini dapat memangkas biaya transaksi ATM sekitar Rp7,3 triliun per tahun.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. kala itu Maryono, juga mengungkapkan dengan sinergi mesin ATM bank-bank pelat merah ini, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) bank dapat ditekan dari di kisaran level 80-81 persen ke level 60-70 persen.
Biaya operasional ATM yang cenderung berkurang itu membuat Himbara memutuskan untuk mengubah tarif transaksi di ATM Link pada Oktober 2016.
Ketika itu, Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sis Apik Wijayanto mengatakan tarif transaksi ATM Link Himbara diputuskan lebih murah dari yang ditetapkan semula saat peluncuran mesin terintegrasi tersebut.
“Iya sudah [sepakat]. Ini sekarang sudah diimplementasikan. Yang jelas lebih murah,” ujarnya ketika itu.
Menurutnya, dengan sinergi Himbara melalui ATM Link ini, biaya operasional bank-bank BUMN cenderung lebih rendah. Dengan demikian, biaya transaksi yang dikenakan ke masyarakat melalui ATM Link Himbara bisa lebih murah pula.
Namun kini, konsolidasi mesin ATM bank BUMN yang tujuan awalnya memberikan dampak efisien bagi para nasabah, kini justru jadi memberatkan. Per 1 Juni 2021, biaya transaksi untuk tarik tunai justru naik 10 kali lipat dari biaya transaksi dari masa awal peluncuran integrasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
- Slot Perjalanan KA Yogyakarta-Gambir Ditambah, Ini Jadwalnya
- Transportasi Mudik 2024, Kereta Api Jadi Pilihan Utama
Advertisement
Termasuk Jogja, BMKG Ingatkan Sebagian Besar Wilayah Indonesia Waspada Cuaca Ekstrem
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Aturan Barang Bawaan Melewati Bea Cukai Bakal Disusun Menteri Keuangan
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Malaysia Airlines Batalkan Penerbangan
- Masih Ada UKM di DIY yang Belum Bangkit Setelah Pandemi Usai
- Disnakertrans DIY: Kepatuhan Perusahaan Bayar THR Meningkat Tiga Tahun Terakhir
- Dampak Perang Iran Vs Israel, Harga Gandum dan Kedelai Terancam Naik
Advertisement
Advertisement