Advertisement
Menteri Investasi Bahlil Kunker ke New York untuk Tarik Investor
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS) untuk memperkuat hubungan ekonomi, khususnya investasi di bawah pemerintahan baru Presiden Joe Biden.
AS menurutnya adalah investor penting bagi Indonesia. Investasi Negeri Paman Sam di Indonesia sudah ada sejak awal masa kemerdekaan Indonesia.
Advertisement
BACA JUGA : Menteri Investasi Akui Pemerintah Belum Maksimal Berpihak
“Hubungan kedua negara perlu terus diperkuat dan ditingkatkan sehingga potensi kerja sama dan investasi AS di Indonesia dapat semakin meningkat,” katanya melalui keterangan pers, Selasa (13/7/2021).
Bahlil menjelaskan Indonesia terus berbenah diri agar menjadi tempat yang ramah bagi investor dan di saat yang sama memperkuat pengusaha lokal.
Melalui Undang-Undang Cipta Kerja, setiap investasi yang masuk ke suatu daerah harus bermitra dengan pelaku usaha mikro, Kecil, dan menengah (UMKM) wilayah setempat.
BACA JUGA : Menteri Investasi: Menahan Izin Usaha Sama
"Kemudahan berusaha terus ditingkatkan. Kami akan kawal. Namun investor dan pengusaha di daerah harus tumbuh bersama, menciptakan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan bagi kedua pihak," jelasnya.
Di New York, AS, Menteri Investasi melakukan pertemuan dengan American Indonesian Chamber of Commerce (AICC). Bahlil menjelaskan sektor investasi yang didorong di antaranya industri berorientasi ekspor, industri farmasi dan alat kesehatan, serta hilirisasi sumber daya alam.
Direktur Eksekutif American Indonesian Chamber of Commerce (AICC) Wayne Forrest mengungkapkan apresiasinya atas perbaikan-perbaikan iklim investasi yang dilakukan Indonesia.
Pandemi membuat perusahaan AS tidak bisa agresif seperti pada saat situasi normal. Namun, tetap ada beberapa perusahaan yang menjajaki minatnya berinvestasi di Indonesia pada sektor energi dan kelistrikan.
“Saya sangat mengapresiasi terobosan regulasi yang dilakukan pemerintah Indonesia. Saya akan terus memberikan dorongan kepada perusahaan-perusahaan AS untuk berinvestasi ke Indonesia,” ucapnya.
BACA JUGA : Imam Besar, Menteri Perdagangan, dan Menteri Investasi RI
BKPM mencatat total realisasi investasi asal Amerika Serikat periode 2016 sampai Maret 2021 mencapai US$6,6 miliar. Angka ini terbesar ke-8 dari investor asing di Indonesia.
Investasi yang mendominasi selama periode tersebut yaitu pertambangan 82 persen, jasa lainnya 5 persen, listrik, gas, dan air 5 persen, hotel dan restoran 2 persen, serta industri kimia dan farmasi 1 persen.
Berdasarkan lokasinya, 85 persen realisasi investasi tersebut berada di luar pulau Jawa dengan mayoritas di wilayah Papua 78 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Sabtu 27 April 2024: Hujan Sedang di Siang Hari
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
- Biaya Pembangunan IKN Mencapai Rp72,1 Triliun dari APBN
- UMKM DIY Bisa Manfaatkan Securities Crowdfunding Sebagai Alternatif Pendanaan Selain Perbankan
- Kadin DIY Optimis Ekonomi Masih Stabil di Tengah Pelemahan Rupiah
- Digitalisasi Keuangan Daerah, BPD DIY Dukung Penuh Pemkot Jogja
- Journalist Competition Astra Motor Yogyakarta Kembali Digelar
Advertisement
Advertisement