Advertisement
5 Fenomena Ini Diprediksi Mempengaruhi Ekonomi Indonesia Hingga 2030

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Institute for Development of Economics and Finance atau Indef memproyeksikan terjadinya lima fenomena ekonomi global hingga 2030, mulai dari perkembangan ekonomi China hingga soal mata uang kripto.
Ekonom senior Indef Ahmad Erani Yustika menilai bahwa berbagai dinamika ekonomi global terus berkembang dengan dinamis, terlebih dengan adanya disrupsi teknologi. Selain itu, terdapat pandemi Covid-19 yang memberikan dampak tersendiri bagi kondisi ekonomi setiap negara.
Advertisement
Ahmad menilai bahwa setidaknya akan terdapat lima fenomena ekonomi global utama yang terjadi hingga sembilan tahun mendatang atau 2030. Berbagai fenomena itu sedikit banyak dinilai akan turut memengaruhi perekonomian Indonesia.
Pertama, Indef menilai bahwa tidak lama lagi China akan menjadi negara dengan ukuran ekonomi terbesar di dunia. Produk domestik bruto (PDB) dari negeri tirai bambu terus berkembang seiring makin kuatnya posisi ekonomi di kancah global.
"Pada 2030 setelah China ada Amerika Serikat, India, Indonesia keempat, lalu Jerman," ujar Ahmad dalam diskusi bertajuk Investasi, Nilai Tambah, dan Kesinambungan Pembangunan pada Rabu (8/9/2021).
Kedua, Indef menilai bahwa Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa akan lebih banyak menggunakan instrumen politik dan militer untuk tetap memiliki pengaruh ekonomi di kancah global. Selain itu, negara-negara itu pun akan memainkan pengaruh lembaga internasional seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Ketiga, akan terdapat tiga isu pokok yang menjadi pusat pertempuran negara-negara di dunia, yakni isu demokrasi, globalisasi, dan digitalisasi. Ahmad menilai bahwa agenda demokrasi akan terus menerus mengalami evaluasi untuk penyempurnaan.
"Mengenai globalisasi, negara maju akan mulai menutup diri. Dan fenomena yang paling kita rasakan, digitalisasi akan terus berkembang," ujarnya.
Keempat, dalam hal moneter akan terjadi persaingan sengit antara mata uang konvensional dengan mata uang digital atau aset kripto. Menurut Ahmad, mata uang kripto terus berkembang meski terdapat pembatasan atau bahkan pelarangan dari sejumlah pihak.
Kelima, kawasan Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin dinilai belum akan memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian dunia. Indef menilai bahwa hingga 2030 perekonomian masih akan didominasi oleh Amerika Serikat dan Asia Timur.
"Setelah 2030 Afrika akan memberikan bonus demografi, akan terdapat perkembangan lain," ujar Ahmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Deadline Tarif Trump, Begini Tanggapan Asmindo DIY
- Harga Pangan Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 6 Juni 2025: Cabai Rawit Merah Rp51 Ribu
- Produksi Kopi Indonesia Masuk Jajaran Lima Besar Dunia
- Insentfif Motor Listrik Banyak Ditunggu Konsumen
- QHOMEMART Launching Toko Material
Advertisement
Advertisement