Advertisement
Petoss Mbok Sarinten Bertahan berkat Digitalisasi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pandemi Covid-19 menuntut pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terus berinovasi. Salah satunya dalam hal penjualan. Hal inilah yang dilakukan oleh pemilik usaha Petoss Mbok Sarinten agar tetap eksis di masa pandemi ini.
Petoss Mbok Sarinten, merupakan salah satu UMKM yang bergerak di industri pangan lokal di Wonosobo. Usaha ini dikelola oleh Reyna dan Dewi. Mereka ingin mengenalkan makanan lokal Wonosobo yaitu tempe kemul ke seluruh penjuru dunia.
Advertisement
Dosen Stikom Yogyakarta, Rike Tias Permanis Sari yang mendampingi pemasaran Petoss Mbok Sarinten mengatakan, tempe kemul merupakan makanan khas di Wonosobo.
Agar bisa dikenal luas dan pemasaran bisa menjangkau ke segmen yang lebih luas, dia menyarankan untuk memanfaatkan media sosial (medsos). Pasalnya medsos dianggap bisa menjembatani serta mengurangi dampak dari pandemi ini.
“Berbekal Instagram yang memang sedari awal telah menemani perjalanan Petoss Mbok Sarinten ke tangan konsumen, pemanfaatan medsos semakin dipertajam,” ucap Rieke, melalui siaran pers, Senin (13/9/2021).
Digital marketing, kata dia, dikelola melalui akun Instagram @petoss_mboksarinten. Akun ini dipergunakan sebagai strategi Petoss Mbok Sarinten untuk bertahan bahkan, bisa berkembang di tengah pandemi. Apalagi kemasan produknya sangat menarik atau sangat eyecatching.
Rike menjelaskan, ada cerita dibalik pemilihan konsep warna dan desainnya. Inspirasinya dari indahnya sunrise di Bukit Sikunir, Kabupaten Wonosobo. Bukit Sikunir merupakan salah satu spot untuk menikmati keindahan alam yang berada di desa tertinggi di Jawa, Desa Sembungan. “Jika di tempat lain hanya ada satu waktu untuk melihat keindahan alam seperti ini, berbeda dengan Bukit Sikunir orang bisa melihat terbitnya matahari sebanyak dua kali, yaitu golden sunrise dan silver sunrise,” kata dia.
Terlepas dari filosofinya, penggunaan media digital marketing untuk promosi dimasa pandemi Covid-19 memang dirasa sangat efektif. Beberapa momen yang pada kenyataannya tidak bisa dilakukan secara langsung pada akhirnya dapat diwakili oleh digital marketing ini. Salah satunya adalah, promosi.
Keberadaan Petoss Mbok Sarinten di tengah-tengah masyarakat Wonosobo menjadi sebuah peluang untuk dapat memperkenalkan kearifan lokalnya melalui panganan tradisional. Salah satu aspek sosial yang diusung dari UMKM ini adalah memberdayakan masyarakat sekitar untuk maju bersama memperkenalkan tempe kemul ke penjuru dunia.
“Kalau yang penasaran dengan nikmatnya panganan dari Petoss Mbok Sarinten silakan kunjungi Instagram @Petoss_mboksarinten, atau jika sedang traveling ke Wonosobo bisa mampir ke RT 11/RW 03 Balekambang, Selomerto, Wonosobo.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
Advertisement
Advertisement