Advertisement
Bakal Melantai di Bursa, Widodo Makmur Perkasa Incar Dana Segar Rp1,83 Triliun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Induk grup Widodo Makmur, yakni PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dan mengincar dana segar maksimal Rp1,8 triliun.
Dalam prospektus IPO pada Rabu (27/20/2021), perseroan bergerak di bdiang usaha rumah potong hewan, perdagangan pakan ternak, perdagangan besar daging sapi, ayam dan olahannya, serta perdagangan besar bahan makanan dan minuman hasil pertanian
Advertisement
Induk usaha dari PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) ini akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama. Porsi tersebut mewakili 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Nilai nominal saham ditetapkan Rp20 dan harga penawaran senilai Rp160 - Rp220. Dengan demikian, perseroan berpotensi mengantongi dana segar senilai Rp1,33 triliun – Rp1,83 triliun dalam aksi korporasi ini.
Widodo Makmur Perkasa juga mengadakan program ESA dengan jumlah sebanyak-banyaknya 7,50 persen dari saham yang ditawarkan dalam IPO atau sebanyak-banyaknya 625 juta saham. Perusahaan juga menyetujui pelaksanaan program MSOP dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1,02 persen dari saham yang ditawarkan dan disetor penuh setelah IPO dan MSOP atau sebanyak-banyaknya 343,62 juta saham.
Masa penawaran umum direncanakan pada 27 Oktober - 9 November 2021 dan selanjutnya saham perseroan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 26 November 2021.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Sementara itu, penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Lebih lanjut, perseroan berencana menggunakan sebanyak 11,43 persen dana IPO setelah dikurangi biaya emisi untuk membiayai pengembangan kerja sama operasi export yard, logistisk, dan rumah potong hewan di Australia.
Selanjutnya, sekitar 19,05 persen akan dialokasikan untuk pembiayaan pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi, dan Papua.
Kemudian, 19,05 persen dana IPO juga akan digunakan untuk pemberian modal kepada entitas anak perseroan, 17,9 persen untuk pembayaran utang perseroan dan grup, dan 32,57 persen digunakan untuk modal kerja perusahaan, terutama pembelian bahan baku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Tenaga Kerja 1,6 Juta Orang Diprediksi Bisa Terserap ke Koperasi Merah Putih
- Distribusi LPG 3 Kg Bakal Diawasi Badan Khusus
- Wakil Menteri Koperasi Tuding IMF Jadi Penyebab Tumbangnya Koperasi Unit Desa
- Pertumbuhan Kredit dan Tabungan di Bank Syariah Melambat
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 11 Mei 2025, Bawang Merah Rp39 Ribu hingga Cabai Rpp51 Ribu
- Libur Waisak 2025, KAI Commuter tambah 4 Perjalanan KRL Jogja Solo
Advertisement