Advertisement
Ini Pahlawan bagi Orang yang di Rumah Saja Saat Pandemi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kendati khawatir dengan risiko pekerjaan yang mengharuskan bertemu dengan banyak orang, Slamet Wasair tetap menjalankan tugas sebagai driver Gojek secara profesional. Termasuk ketika mengantar makanan untuk orang yang sedang work from home, bahkan isolasi mandiri.
Selama pandemi yang melanda hampir dua tahun, pemerintah telah mengatur kebijakan bagi masyarakat untuk memperbanyak kegiatan dari rumah. Hal ini membuat sebagian besar pekerja menjalankan pekerjaan dari rumah. Namun, tidak bagi Slamet.
Advertisement
Sebagai mitra Gojek, dia tetap berkeliling dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Entah itu mengantar penumpang, maupun makanan. Profesi ini telah dilakoni pria 47 tahun ini sejak 2016 lalu.
Sebelum menjadi driver di Gojek, Slamet adalah sukarelawan di beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM). Dia aktif memperjuangkan isu masyarakat yang berkaitan dengan lingkungan. Pada akhir 2015, saat Gojek mulai aktif di Jogja, Slamet tertarik. Ia ingin punya penghasilan tambahan lewat ojek daring.
Tak hanya mengantar penumpang, Slamet juga beberapa kali mendapatkan permintaan mengantar makanan untuk pembeli melalui fitur GoFood. Menariknya, banyak mitra GoFood yang ditemuinya itu bukan restoran besar seperti yang ia bayangkan. Kebanyakan hanya usaha rumahan dan itu membuat Slamet tertarik untuk mengambil kesempatan itu. Dia pun membuka usaha rumahan ayam geprek dengan nama Food Corner Tan Lie Yong dan bermitra dengan GoFood.
Kini, pandemi membuatnya lebih sering mengantar makanan daripada penumpang. "Terasa banget lebih banyak yang GoFood, karena orang-orang harus social distancing, harus work from home, jadi lebih banyak yang order makanan via online. Lebih cepat dan banyak promo," ujar Slamet kepada Harian Jogja, Senin (9/11).
Dia pun menyambut baik kondisi ini dengan tetap menjalankan tugas sebagai driver sebaik mungkin. Meski rute yang ditempuh untuk pengantaran makanan cukup jauh, hal itu tetap menjadi rejeki tersendiri baginya.
Apalagi, ketika dia menyadari bahwa orang yang memesan makanan via GoFood itu lantaran malas keluar rumah, melainkan ada pula yang terpaksa tidak bisa keluar rumah karena tengah menjalani isolasi mandiri.
"Pernah ada yang order, lalu setelah sampai di rumahnya dia minta makanan ini dicantolin ke pagar rumah. Saya penasaran kan, kok dicantolin tapi orangnya ngintip dari celah jendela. Setelah saya cantolin, dia keluar dan mengucapkan terima kasih karena dia sedang isolasi mandiri," ujar dia.
Mulanya, Slamet khawatir karena hal itu turut berpotensi membahayakan dirinya, tetapi selama ia memaksimalkan protokol kesehatan ia berharap bisa tetap terlindungi.
Selama bertugas, ia tetap memakai masker dan memanfaatkan hand sanitizer yang diberikan dari Gojek, apalagi ketika mengantar makanan ke daerah zona merah.
“Untuk memastikan aman saat bertugas, saya sudah mengikuti program vaksinasi Covid-19. Tak hanya menjaga diri dan keluarga. Saya juga memastikan penumpang dan masyarakat aman jika menggunakan jasa Gojek,” kata dia.
Bantu Sesama
Selain aktif sebagai mitra GoRide dan GoFood, Slamet juga menjadi inisiator berdirinya Paguyuban Mitra GoFood (PMG) Sleman untuk menjadi wadah mitra-mitra GoFood Sleman. Saat ini, ada 700 lebih merchant yang bergabung di dalam paguyuban swadaya ini.
"Karena selama ini mitra GoFood banyak yang bingung ketika ada program tertentu yang bisa dikerjasamakan dengan pemda, akhirnya teman-teman kami wadahi bareng dan bentuk paguyuban di Sleman," kata dia.
Selain berkegiatan untuk mengembangkan UMKM, anggota paguyuban ini juga aktif bederma. Setiap Jumat, mereka akan mengumpulkan sedekah dari iuran dari tiap merchant untuk disalurkan ke masjid maupun panti asuhan yang membutuhkan.
"Secara organisasi, nanti uang yang dikumpulkan itu dikelolakan ke salah satu merchant yang terpilih, untuk disalurkan ke masjid atau panti. Merchant yang terpilih ini berganti setiap minggunya dan berurutan," ujarnya.
Meski sudah dijalankan sejak sebelum pandemi, Slamet mengungkapkan bahwa kegiatan ini konsisten dijalankan sampai saat ini. Selain itu, masing-masing merchant pun bisa menerapkan Jumat Berkah di warungnya.
"Kalau pribadi, merchant juga boleh, setiap Jumat sedekah misal mampunya 10 bungkus, nanti bisa ditujukan untuk driver buat sarapan," kata dia yang saat ini menjadi Ketua Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) ini. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Deadline Tarif Trump, Begini Tanggapan Asmindo DIY
- Harga Pangan Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 6 Juni 2025: Cabai Rawit Merah Rp51 Ribu
- Produksi Kopi Indonesia Masuk Jajaran Lima Besar Dunia
- Insentfif Motor Listrik Banyak Ditunggu Konsumen
- QHOMEMART Launching Toko Material
Advertisement
Advertisement