Advertisement

Bisnis Retail DIY Sempat Menurun 60 Persen, Bertekad Bangkit di 2022

Sunartono
Sabtu, 08 Januari 2022 - 14:47 WIB
Bhekti Suryani
Bisnis Retail DIY Sempat Menurun 60 Persen, Bertekad Bangkit di 2022 Pelantikan DPD Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia DIY di salah satu hotel di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Jogja, Jumat (7/1/2022) malam. - Harian Jogja/Sunartono.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--DPD Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) DIY menyatakan usaha retail sempat menurun hingga 60% selama pandemi Covid-19 di 2021. Pada awal 2022 mulai bangkit seiring banyaknya masyarakat yang telah divaksinasi. 

Ketua DPD Aprindo DIY Periode 2022-2026 Aditya Suryadinata menjelaskan bisnis retail di wilayah DIY selama 2021 sangat terdampak pandemi karena sebagian besar mengandalkan pariwisata. Di sisi lain beberapa waktu lalu banyak wisata yang ditutup sehingga sempat terjadi penurunan penjualan antara 60% hingga 80%. 

Advertisement

"Kalau retail terdampak pandemi terutama selama 2021 sempat menurun bisa sampai antara 60 persen sampai 80 persen, ini termasuk retail modern. Semoga di 2022 ini bangkit lagi," katanya di sela-sela Pelantikan DPD Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia DIY di salah satu hotel di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Jogja, Jumat (7/1/2022) malam.

Ia menambahkan memasuki 2022 ini kondisi wisata DIY kian membaik dan berdampak pada peningkatan penjualan retail di DIY. Menurutnya program vaksinasi menjadi bagian penting dalam mendorong mobilitas sehingga retail bisa bangkit kembali. Para pelaku usaha retail lebih optimistis di 2022 ini karena jumlah warga yang divaksin semakin banyak.

BACA JUGA: Berciuman dengan Reza Rahadian di Layangan Putus, Begini Perasaan Anya Geraldine

Adanya varian omicron yang sudah masuk ke Indonesia, menurutnya belum berdampak signifikan terhadap kondisi retail di DIY. "Kami sangat berharap agar varian omicron ini tidak berdampak signifikan seperti varian delta yang menyebabkan gelombang kedua," 

Ketua Umum DPP Aprindo Roy N Mandey menyatakan secara nasional bisnis retail sempat menurun hingga 60% untuk kategori non pangan (fashion, elektronik dan lainnya), sedangkan untuk pengan bisa mencapai 30% hingga 40% penurunannya. Dampaknya selain masyarakat kesulitan mengakses barang karena banyak toko retail tutup dan PHK tenaga kerja. 

Ia mengatakan kunci dari retail adalah mobilitas masyarakat agar bisa terus berkembang. Maka prokes harus diperketat agar kasus Covid-19 terus melandai sampai normal sehingga tidak ada pembatasan. Oleh karena itu ia meminta kepada semua pengelola usaha retail agar terus memperketat prokes kepada para pengunjung atau pembeli yang datang ke lokasi. 

"Melalui aplikasi pedulilindungi kita [pengelola retail] bertugas untuk mendisiplinkan masyarakat, tetapi kami berharap pemerintah juga terus membantu mengingatkan terkait prokes ini," ujarnya. 

Dewan Pembina Aprindo DIY GKR Bendara mengapresiasi terpilihnya pengusaha muda sebagai pimpinan DPD Aprindo DIY. Keberadaan pemimpin milenial harapannya dapat terus melakulan inovasi seiring dengan tantangan retail yang terus berkembang di tengah perubahan masyarakat. 

"Akibat pandemi kondisi masyarakat atau konsumen juga berubah, bagaiman para milenial di Aprindo ini bisa terus melakukan inovasi ke depan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024

Jogja
| Rabu, 24 April 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement