Advertisement
Presidensi G20 dan Optimisme Ekonomi DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Presidensi G20 menjadi momentum yang baik mendukung pemulihan ekonomi. Bank Indonesia (BI) DIY juga meyakini ekonomi di DIY akan tumbuh positif, meski sedikit banyak terpengaruh gejolak di luar negeri.
Kepala Perwakilan BI DIY Budiharto Setyawan mengatakan G20 memiliki signifikansi bagi Indonesia. Di tengah pandemi, presidensi G20 menjadi menjadi sarana untuk mendapatkan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.
Advertisement
Selain itu, presidensi G20 merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yang juga dapat merepresentasikan negara berkembang lainnya.
“Harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai tambah bagi pemulihan ekonomi Indonesia, baik dari sisi aktivitas ekonomi maupun kepercayaan masyarakat domestik dan internasional. Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan agar mendukung dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia dan global,” ucap Budiharto, saat Ngobrol Bareng Santai (Ngobras) Kantor Perwakilan BI DIY bersama Wartawan DIY, di Novotel Suites Yogyakarta Malioboro, Kamis (31/3/2022).
Presidensi G20 menjadi kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global. Dari perspektif regional, presidensi ini menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional dan ekonomi di kawasan, mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota G20.
Indonesia menjadi fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan (showcasing) berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi setelah pandemi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia juga menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional, sehingga diharapkan dapat turut menggerakan ekonomi Indonesia,” ucap Budiharto.
Optimis Tumbuh
Deputi Kepala BI DIY Miyono mengatakan Indonesia menerapkan sistem ekonomi terbuka. Kondisi global saat ini, seperti salah satunya perang Rusia dengan Ukraina, turut mempengaruhi kondisi ekonomi di Indonesia.
“Tone-nya sudah menunjukan pemulihan ekonomi positif awalnya. Begitu Rusia menyerang Ukraina, tentu berdampak. Namun, untuk DIY relatif minim dampaknya. Meski begitu, ke depan tetap harus hati-hati. Memang lebih ke nasional ini,” ucap Miyono.
Menurut Miyono, ekonomi DIY banyak ditopang dari pariwisata dan pendidikan. “Pariwisata, kemudian anak sekolah, kuliah itu, dan ikutannya itu hampir 65% menopang ekonomi DIY. Saya katakan ekonomi kerumunan. DIY optimis masih baik wisata, dengan wisatawan Nusantara. Akses juga sudah baik. Proyeksi tahun ini ekonomi tumbuh, optimis 4,8% - 5,8%,” ucap Miyono.
Miyono juga mengatakan saat ini industri pariwisata DIY telah beradaptasi. Adaptasi mulai dari sisi teknologi dengan aplikasi Visiting Jogja, maupun dari sisi pembayaran dengan digital, QRIS. Dari sisi protokol kesehatan pun telah menjadi perhatian utama. Pariwisata mulai bergerak ke arah quality tourism.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Telah Gelontorkan Dana Bansos Rp43,6 Triliun, Terserap 12,1 Persen
- 6 Mata Uang Ini Gilas Dolar AS
- Tiga Alasan Bank Indonesia Menurunkan Suku Bunga Saat Ini Jadi 5,5 Persen
- Presiden Prabowo Sebut Jatah Impor BBM 40 Miliar Dolar AS Bisa Digunakan untuk Pendidikan dan Kesehatan
- Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 5,5 Persen
Advertisement
Pemkot Jogja Memastikan Hewan Kurban dalam Kondisi Sehat untuk Iduladha
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Pertamina Diminta Impor Minyak dari Amerika Serikat, Menteri Bahlil: Tidak Ada Alasan
- Di Jakarta, Perusahaan yang Menahan Ijazah Karyawan Diancam Dicabut Izinnya
- Pemerintah Telah Gelontorkan Dana Bansos Rp43,6 Triliun, Terserap 12,1 Persen
- Begini Tanggapan Ekonom DIY Atas Keputusan BI Turunkan Suku Bunga Jadi 5,50 Persen
- Novotel Suites Yogyakarta Malioboro Raih Penghargaan dari Dinsosnakertrans Kota Jogja
- Serunya Fitur Games Di Aplikasi MotorkuX, Tukar Poin jadi Kupon Layanan Kebutuhan Motor Honda Kesayangan
- Tanggapi Ratusan Pekerja di PHK, Apindo DIY: Perlu Kajian Cepat Dampak Krisis EKonomi
Advertisement