Advertisement
Indonesia Ikuti Pameran Peralatan Industri Manufaktur di Nigeria, Ini Barang Paling Diminati
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Sejumlah produk peralatan industri manufaktur yang dipamerikan dalam pameran dagang internasional Equipment and Manufacturing West Africa (EMWA) pada 26—28 April 2022 di Landmark Centre Lagos, Nigeria, pada 26 April 2022 — 28 April 2022 mencuri perhatian.
Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) mengikuti pameran tersebut untuk yang keempat kalinya. Upaya promosi tersebut diklaim pemerintah mengundang minat pengusaha nigeria.
Advertisement
”Hal ini terlihat selama tiga hari penyelenggaraan, banyak pengunjung stan ITPC Lagos yang memberikan permintaan tertulis,” terang Kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan melalui siaran pers, Minggu (1/5/2022).
Hendro menambahkan, yang paling banyak diminati antara lain mesin pertanian produk singkong, kakao, jahe, kurma dan kelapa sebanyak delapan permintaan, mesin pembuat biskuit sebanyak dua permintaan, mesin kemasan sebanyak satu permintaan, mesin pembuat lembaran plastik sebanyak satu permintaan, dan mesin daur ulang plastik sebanyak satu permintaan.
Dalam agenda itu, lima perusahaan Indonesia yang berpartisipasi secara daring menampilkan produk dan informasi pada stan ITPC Lagos, yaitu Cahaya Agro Teknik (produsen mesin pengolahan hasil pertanian), SANCO Indonesia (produsen mesin makanan olahan seperti biskuit dan wafer), Packaging Integra Center (produsen mesin kemasan), Plasindo Bhama Prasasta (usaha kecil dan menengah produsen peralatan sprayer pertanian), serta Sanwel Austindo (produsen peralatan smart drain).
Hendro menambahkan, saat ini pemerintah Nigeria banyak mengadakan program pengembangan sektor industri pertanian dengan mengeluarkan pinjaman lunak kepada para pemangku kepentingan di bidang pertanian. Dengan demikian, mereka dapat memiliki modal untuk mengembangkan industri produk pertanian di Nigeria.
“Mesin pengolah hasil pertanian singkong, kakao, jahe dan kelapa buatan UKM Cahaya Agro Teknik [CAT] banyak diminati pelaku usaha Nigeria dengan total potensi pembelian mencapai US$350.000. Tidak hanya pengunjung asal Nigeria, mesin pengolah kakao tersebut juga banyak diminati pengunjung asal Kamerun,” sambung Hendro.
Hendro mengungkapkan, pada pameran tersebut ada pula beberapa permintaan yang diajukan perusahaan asing, seperti Adventure Commodities Limited asal India yang mencari mesin pembuat wafer dan mesin kemasan, serta Deshpande Nigeria Ltd asal Lebanon yang mencari mesin pembuat biskuit dan wafer.
”Pameran kali ini menunjukkan sektor industri makanan dan kemasan tetap berkembang di Nigeria. Sedangkan, untuk industri pertanian, tetap menunjukkan kebutuhan mesin pengolah pertanian berskala industri rumah tangga untuk mengolah kelapa, jahe, kakao, singkong,” pungkas Hendro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Dapat Bantuan Dana Rp14 Miliar, Ini Ruas Jalan yang Akan Diperbaiki Pemkab Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement