Advertisement

Industri Tekstil Alami Kontraksi, Ini Kata Kemenperin

Widya Islamiati
Kamis, 29 Juni 2023 - 07:57 WIB
Sunartono
Industri Tekstil Alami Kontraksi, Ini Kata Kemenperin Seorang karyawan tengah menjahit seragam militer di pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk. Divisi garmen merupakan salah satu pilar usaha perusahaan tekstil berbasis di Solo tersebut. - sritex.co.id

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengklaim industri hilir sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) atau industri pakaian jadi telah menjajaki fase ekspansi. Meskipun secara keseluruhan industri TPT belum pada level normal.

Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin Adie Rochmanto Pandiangan mengatakan, ekspansi sektor hilir ini disebabkan oleh adanya kenaikan ekspor pakaian yang secara volume sebesar 32,5 juta ton pada Mei 2023. 

Advertisement

“Angka ekspor tersebut meningkat tajam 50 persen, dibandingkan pada bulan April yang mencapai 21,9 juta ton,” ujar Adie dalam jumpa pers virtual pada Selasa (27/6/2023).

BACA JUGA : 5 Pabrik Tekstil Bakal Tutup, 12.000 Karyawan Terancam 

Dari segi nilai, Adie menyebutkan ekspor pakaian jadi tersebut naik 45,92 persen menjadi US$700,7 juta pada Mei, dari yang sebelumnya US$480,2 juta bulan sebelumnya. 

Kendati memasuki fase ekspansif di sektor hilir, tetapi secara keseluruhan industri TPT masih mengalami kontraksi. Bahkan termasuk menjadi salah satu dari tiga subsektor manufaktur yang mengalami kontraksi pada skor indeks kepercayaan industri (IKI) Juni 2023.

Adie mengatakan, hal ini masih berkaitan erat dengan penurunan permintaan pasar ekspor terutama ke Amerika Serikat dan Eropa juga pasar domestik yang masih belum bisa diandalkan. Sebelumnya, pelaku usaha tekstil mengaku kelimpungan mempertahankan pasar domestik karena derasnya impor tekstil, khususnya dari China.

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyebutkan kehilangan pasar domestik bagi pelaku industri merupakan rentetan persoalan, menyusul sepinya order dari pasar tujuan ekspor. 

Ketua Umum API Jemmy Kartiwa Sastraatmadja menyebutkan situasi ini sudah terlihat sejak Kuartal IV/2022, lalu semakin parah pada kuartal selanjutnya. Bahkan, menurutnya, situasi ini telah menyebabkan utilitas industri TPT dari hulu ke hilir berkurang hingga di bawah 50 persen.

"Mulai kuartal I/2023 dari hulu sampai ke hilir utilitasnya menjadi dibawah 50 persen, ini sudah parah sekali. Namun tanda awal-awalnya sudah dari kuartal IV/2022," tutur Jemmy saat ditemui Bisnis di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Rabu (21/6/2023)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Jogja Kembali dan Jam Buka

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement