Advertisement
Ekonomi Makin Sulit, Startup Asing Banyak PHK Karyawan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Kondisi perekonomian diprediksi kian sulit seiring tingginya inflasi global. Ini dapat memengaruhi startup yang banyak melakukan PHK karyawan.
Analis Sapphire Ventures, Cathy Gao mengatakan, masa-masa sulit akan terjadi di depan dan tidak dapat diprediksi akan berlangsung sampai kapan.
Advertisement
“Kita akan menghadapi masa-masa sulit di depan, tidak tahu apakah hanya satu kuartal, dua kuartal, atau lebih,” ujar Gao kepada Bloomberg, dikutip Sabtu (2/7/2022).
Dia berpesan agar para investor menelaah ke dalam diri dan mempersiapkan apa yang mungkin terjadi di masa depan.
Pasalnya, startup yang memperoleh pendanaan putaran kedua hingga yang sedang mempersiapkan penawaran umum perdana (IPO) akan sangat terdampak pukulan ekonomi saat ini.
Perusahaan startup harus melakukan evaluasi, menyusul indeks S&P 500 yang mencatatkan penurunan terburuk dalam 52 tahun akibat tingginya inflasi dan kekhawatiran terjadinya resesi.
Founder & Managing Partner Shadow Ventures KP Reddy menjelaskan, startup memang rawan terkena turbulensi yang terkadang menyebabkan karyawan tidak dibayar.
“Karyawan berada dalam posisi untuk menunggangi ombak atau dihantam ombak,” papar Reddy dilansir dari Startup Grind, dikutip Sabtu (2/7/2022).
Sebagai informasi, startup di berbagai negara tengah melakukan PHK besar-besaran kepada karyawannya akibat ketidakstabilan ekonomi yang sedang terjadi.
Business Standard menyebut startup di India setidaknya akan memecat 60.000 karyawan hingga akhir tahun ini.
Sementara itu, startup Qumulo di Seattle AS telah memberhentikan setidaknya 19 persen karyawan, atau sekitar 80 orang, dilansir dari GeekWire.
Di sisi lain, meski kini telah menjadi perusahaan raksasa, Tesla Inc yang mengawali sepak terjangnya sebagai startup juga tengah melakukan perampingan pekerja. Tercatat setidaknya 200 orang karyawan Tesla diberhentikan pekan ini.
Pengurangan tenaga kerja juga dilakukan oleh perusahaan teknologi streaming Spotify dan Netflix, dari mulai membatasi perekrutan hingga memberhentikan setidaknya ratusan karyawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- Bersiap Impor Minyak dari Amerika Serikat, Pertamina Minta Dukungan Aturan dari Pemerintah
Advertisement

Nelayan KulonprogoButuh SPBU Khusus untuk Meringankan Ongkos Produksi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Konsumsi Pertalite di Jawa Tengah dan DIY Turun 6 Persen
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- eL Hotel Yogyakarta - Malioboro Raih Penghargaan The Top 10% of Hotels Worldwide dalam Tripadvisor Travelers Choice Award 2025
Advertisement
Advertisement