Warga Jogja Makin Banyak Berinvestasi di Pasar Saham
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta menilai pandemi Covid-19 menyadarkan masyarakat untuk berinvestasi. Tidak hanya investor, namun perusahaan di DIY juga mulai melantai di pasar saham.
Kepala BEI Yogyakarta, Irfan Noor Riza mengatakan pandemi Covid-19 membuat masyarakat tersadar akan arti pentingnya investasi untuk masa depan. “Indonesia mengalami ledakan investasi. Tentunya banyak sekali wahana investasi yang ditawarkan. Harap hati-hati bagi masyarakat untuk memilih wahana investasi. Pilihlah wahana investasi yang tepat dan benar, salah satunya investasi di pasar modal Indonesia,” ucap Irfan, Rabu (13/7/2022).
Advertisement
Di DIY sendiri, Irfan mengungkapkan juga terjadi pertumbuhan investasi yang tinggi. Untuk investor di DIY, saat ini telah mencapai 132.249 investor per Juni 2022. Jika dibandingkan dengan setahun sebelumnya atau Juni 2021 telah mengalami pertumbuhan positif sebesar 45,03%.
“Rata-rata pertumbuhan investor perbulan tahun berjalan 2022 ini sebesar 3.309 investor. Seiring sejalan dengan pulih dan bertumbuhkan kembali ekonomi Indonesia, kami optimis kedepan pertumbuhan baik investor maupun rata-rata transaksi akan pula mengalami peningkatan.Milenial juga meningkat minatnya untuk berinvestasi,” ucap Irfan.
BACA JUGA: Bisa Nikmati Keindahan Pansela Jogja, Rest Area di Puncak Kelok 18 Bakal Jadi Favorit Wisatawan
Tidak hanya dari sisi investor yang tumbuh. Perusahaan di DIY juga mulai melantai di pasar saham saat ini. Potensi untuk melantai di pasar saham juga besar menurutnya. Ia melihat banyaknya perusahaan dari berbagai sektor dan ukuran baik skala besar, menengah maupun kelas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ada di DIY.
Disisi lain, BEI menyediakan alternatif pendanaan bagi dunia usaha dengan memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan yang ingin maju dan besar melalui go public di BEI. “Bicara tentang potensi, tentunya sangat besar sekali potensinya perusahaan-perusahaan di DIY dapat go public melalui pasar modal Indonesia. Tentunya dengan bergandengan tangan dengan pihak-pihak terkait, kami akan lebih mensyiarkan dan lebih banyak melakukan sosialisasi dan edukasi terkait kesempatan bagi perusahaan-perusahaan di DIY untuk menjadi besar dengan go public di pasar modal Indonesia.
Belum lama ini PT Saraswanti Indoland Development, Tbk (SWID) menjadi emiten keenam di DIY yang melantai BEI. “Dengan IPO SWID berkomitmen untuk menunjukan kinerja lebih bagus lagi. Ini dorongan untuk bekerja lebih keras lagi, semakin profesional mencatatkan prestasi yang baik,” ucap Direktur Utama PT Saraswanti Indoland Development, Tbk, Bogat Agus Riyono. (Herlambang Jati Kusumo).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sepatu New Balance: Kombinasi Gaya dan Fungsi Terbaik
- Pekerja Migran Indonesia Sumbang Devisa Rp227 Triliun per Tahun
- Harga Pangan Hari Ini 24 November 2024: Beras, Cabai, Minyak Turun
- Kemenkeu Catat Realisasi Anggaran Infrastruktur Capai Rp282,9 Triliun hingga Oktober 2024
- Imbas PPN 12 Persen Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik
- Maksimalkan Kunjungan Wisata Saat Natal dan Tahun Baru, Ini Strategi Kementerian Pariwisata
- Shell Dikabarkan Bakal Menutup SPBU di Indonesia, Ini Kata Manajemen Perusahaan
Advertisement
Advertisement