Advertisement
Begini Proyeksi Ekonomi Indonesia Setelah Amerika Serikat Resesi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Amerika Serikat sudah resesi dan bisa berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia.
Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara mengatakan gejolak harga komoditas yang fluktuatif menimbulkan dampak fundamental terhadap negara-negara, termasuk potensi resesi.
Advertisement
Mengacu pada survei Bloomberg, Suahasil mengatakan potensi terjadinya resesi meningkat di negara maju, khususnya Amerika Serikat, Eropa, dan beberapa negara di Asia.
"Ekonomi yang fundamentalnya kuat tentu memiliki ketahanan terhadap potensi resesi tersebut. Namun, resesi bukannya risiko yang sama sekali tidak ada. Di AS, pertumbuhan ekonomi sudah sempat negatif bahkan dua kuartal berturut-turut mengalami penurunan," ujarnya dalam acara webinar Bisnis Indonesia Mid Year Economic Outlook 2022: Prospek Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahan Geopolitik Pasca-Pandemi pada Selasa (2/8/2022).
Dia melanjutkan pertumbuhan ekonomi China pada kuartal II/2022 hanya tumbuh 0,4 persen (year-on-year/yoy). Padahal, dia mengatakan pertumbuhan ekonomi China yang biasanya di atas, sekarang tipis sekali.
Selain itu, indeks kepercayaan konsumen (IKK) atau cosumer confidence index di AS mengalami penurunan. Menurutnya, pemerintah mencoba menyikapi kondisi ini dengan sangat hati-hati.
"Kami selalu pantau posisi Indonesia dibandingkan negara-negara lain. Posisi ketahanan dan melakukan adjustment," imbuhnya.
Lantas, bagaimana posisi Indonesia dibandingkan negara lain dalam konteks produk domestik bruto (PDB)? Suahasil mengatakan jika dilihat level PDB riil 2021 dibandingkan 2019 sudah 1,6 kali.
Bahkan, dia mengatakan Indonesia sudah melewati level 2019. Suahasil mengatakan pemulihan ekonomi yang cepat tersebut diiringi oleh terkendalinya inflasi dan merupakan salah satu yang paling moderat di antara negara tetangga atau peers.
"Lihat banyak [ekonomi] negara peers grup kita yang masih di bawah, belum kembali ke level 2019. Kita termasuk negara yang sudah kembali," kata Suahasil.
Lebih lanjut, dia mengatakan Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan angka inflasi Indonesia secara tahunan pada Juli 2022 mencapai 4,94 persen. Angka ini, kata dia, memang masih di bawah Australia yang mencatat inflasi 5,1 persen.
Namun, Suahasil menilai negara-negara lain banyak yang menghadapi tekanan inflasi lebih tinggi dari Indonesia. Beberapa contohnya, yaitu Turki dengan angka inflasi 78,6 perse, Argentina 64 persen, Rusia 15,9 persen, dan Brazil 11,9 persen.
Menurutnya, ini adalah bagian dari fundamental Indoensia. Kalau dilihat dari fundamental stabilitas eksternal CAD [current account deficit] terhadap PDB, Indonesia posisinya positif.
Adapun, budget defisit Indoensia di kisaran 4,6 persen. Padahal, negara-negara lain ada yang budget defisitnya hingga dobel digit.
"Karena itu, kita pada posisi sangat moderat. Fundamental ekonomi terjaga dan kita memang menetapkan defisit di atas 3 persen, tapi kita jaga se-proper dan se-prudent mungkin," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bergabung dengan BRICS, Indonesia Disebut Bisa Mempercepat Perjanjian Bilateral
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
Advertisement
Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Jadi Rp1.535 Juta per Gram
- Semarakkan 6th Anniversary, Sleman City Hall Selenggarakan a Great Business Talk: Change Chance Choice untuk 3.500 Orang
- Harga Pangan per 29 Oktober 2024: Bawang Merah Naik, Cabai Turun
- Sejarah Panjang Sritex (SRIL) yang Kini Dinyatakan Pailit
- Kemenhub dan KBUMN Koordinasi Untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi
- Punya Peran Strategis, PAFI Pengurus Cabang Singkawang Terus Melakukan Edukasi Soal Obat-obatan ke Masyarakat
- Pemerintah Mau Hapus Utang Petani Hingga UMKM, Pakar UGM: Kuncinya Pendampingan
Advertisement
Advertisement