Kuota BBM Subsidi Bakal Ditambah, Pertamina: Stok Kini Hanya Mampu Bertahan 19 Hari
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Tak hanya memberlakukan pembatasan pembelian, pemerintah juga bakal menambah kuota BBM bersubsidi pada semester II tahun ini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membenarkan bahwa pemerintah berencana untuk menambah kuota BBM bersubsidi pada paruh kedua tahun ini.
Advertisement
Penambahan alokasi kuota BBM bersubsidi untuk mengimbangi tingkat konsumsi masyarakat yang sejak awal tahun ini melebihi proyeksi yang ditetapkan. “Kita tidak mau kekurangan BBM kan, BBM kan energinya ekonomi, hitung-hitungannya nanti tinggal dibuat,” kata dia, Rabu (3/8/2022).
BACA JUGA: Harga BBM Nonsubsidi di DIY Ikut Naik, Segini Rinciannya
Sementara soal pembahasan kebijakan ihwal pembatasan pembelian BBM bersubsidi, dia mengatakan, bakal rampung pekan depan.
Arifin mengatakan pemerintah tengah menggodok revisi Perpres No.191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM yang ditargetkan rampung pada bulan ini sebagai petunjuk teknis dari program pembatasan konsumsi Pertalite dan solar.
“Minggu depan diharapkan sudah ada keputusan mengenai revisinya untuk segera diterbitkan Perpresnya,” kata Arifin.
Dia mengungkapkan pemerintah berupaya untuk tetap menerapkan pembatasan pembelian BBM bersubsidi itu pada bulan ini di tengah beban subsidi energi primer yang membengkak sejak awal tahun.
Terlebih rencana pembatasan pembelian BBM bersubsidi itu sudah menjadi amanat khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyusul harga minyak mentah dunia yang masih tertahan tinggi hingga pertengahan tahun ini.
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina melaporkan ketahanan ketersediaan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan solar rerata berada di posisi 19 hari.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan ketahanan stok BBM bersubsidi itu dihadapkan dengan tren konsumsi masyarakat yang cenderung meningkat seiring dengan pemulihan pandemi tahun ini.
“Sejak pulih dari pandemi, tren konsumsi terus meningkat. Hal ini mengingat roda perekonomian yang semakin berputar,” kata Irto, Kamis (4/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Jadwal Bus Damri Titik Nol Kilometer Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Minggu 22 November 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Naik Rp21.000 Hari Ini, Sabtu 23 November 2024, Pergram Dibanderol Rp1.541.000
- Kiprahnya Diakui Hingga Internasional, Contact Center PLN Site Semarang Siap Layani Masyarakat Jelang Nataru
- OJK DIY: Ada 7 Alasan Pelajar dan Mahasiswa Mudah Terjerat Judi Online
- Penurunan BI Rate Tak Serta Merta Turunkan Bunga Kredit, Ini Penjelasan BI DIY..
- UMP 2025 Belum Juga Ditetapkan, Ini Dia Besaran UMP 2024 di Setiap Provinsi
- Tercapai 100%, Pendapatan Negara dari Deviden BUMN Tembus Rp85,5 Triliun Tahun Ini
- Boikot Belanja Barang akibat PPN 12%, Begini Respons DJP DIY
Advertisement
Advertisement