Advertisement
Sri Mulyani Sebut Lebih dari 80% Subsidi Energi Dinikmati Orang Kaya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut subsidi energi kebanyakan dinikmati orang kaya. Dia menyampaikan sinyal enggan menambah kuota subsidi BBM jenis Solar dan Pertalite yang akan habis pada Oktober 2022.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, konsumsi dan subsidi BBM jenis Solar dan Pertalite lebih dinikmati oleh dunia usaha dan rumah tangga mampu. Terkait solar, Sri Mulyani menyampaikan subsidi ini dinikmati oleh sebanyak 89 persen dunia usaha dan 11 persen dinikmati rumah tangga. Dari 11 persen rumah tangga tersebut, 95 persen diantaranya merupakan rumah tangga mampu.
Advertisement
BACA JUGA: Diwisuda Sultan HB X, Pelajar SMK Bopkri 1 Jogja Punya Usaha dengan Omzet Miliaran per Bulan
“Jadi dari Rp149 triliun [subsidi] untuk Solar hanya 5 persen yang dinikmati rumah tangga yang tidak mampu, selebihnya dunia usaha dan rumah tangga yang mampu,” katanya dalam Konferensi Pers Tindak Lanjut Hasil Rakor Kemenko Perekonomian terkait Kebijakan Subsidi BBM, di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat pada Jumat (26/8/2022).
Selanjutnya, subsidi untuk BBM jenis Pertalite dinikmati oleh 86 persen rumah tangga dan 14 persen dunia usaha. Dari 86 persen rumah tangga tersebut, 80 persen diantaranya merupakan rumah tangga mampu.
“Dari sisi anggaran ratusan triliun, itu yang banyak menikmati kelompok menengah atas, yang paling miskin justru sangat kecil,” kata Sri mulyani.
Dia mengatakan, subsidi energi yang mencapai Rp502,4 triliun jika terus dinikmati oleh masyarakat mampu, maka kesenjangan yang akan tercipta semakin lebar.
“Jadi di satu sisi jika ditanyakan dengan penerimaan negara yang nambah Rp420 triliun pun, yang kita pakai semua untuk subsidi energi, itu tidak akan mencukupi, seluruh windfall profit dipakai semuanya, tidak akan mencukupi karena akan habis,” jelasnya.
Adapun Sri Mulyani menjelaskan bahwa kuota subsidi untuk BBM jenis Solar dan Pertalite akan habis pada Oktober 2022 disebabkan oleh kenaikan konsumsi kedua bahan bakar tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi yang semakin kuat. Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menambah subsidi dan kompensasi BBM menjadi sebesar Rp502,4 triliun untuk tahun ini berdasarkan Perpres no. 98/2022.
Kenaikan alokasi subsidi dan kompensasi tersebut sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia yang diproyeksi secara rata-rata sebesar US$100 per barel dengan kurs rata-rata Rp14.450 per dolar AS.
Sejalan dengan pemulihan ekonomi yang menguat, konsumsi solar diperkirakan mencapai 17,44 juta kiloliter atau mencapai 115 persen dari kuota yang sudah dianggarkan.
Sementara itu, konsumsi untuk Pertalite diperkirakan lebih besar lagi. mencapai 29,07 kiloliter atau 126 persen dari kuota yang sudah dianggarkan dalam APBN.
“Kalau kita asumsikan volume dari konsumsinya selama 8 bulan terakhir, kuota 15,1 juta kiloliter akan habis di bulan Oktober. demikian juga Pertalite akan habis kuotanya pada Oktober. Ini persoalan, alokasi Rp502,4 triliun tadi akan habis di Oktober,” katanya.
Jika kuota akan habis pada Oktober mendatang, dengan asumsi konsumsi Solar 17,44 juta kiloliter dan Pertalite 29,07 kiloliter, dan harga ICP US$105 per barel dengan kurs rata-rata Rp14.700 per dolar AS, maka subsidi dan kompensasi yang harus ditambah sebesar Rp195,6 triliun.
“Artinya subsidi dan kompensasi akan mencapai Rp698 triliun dengan volume, kurs dan harga minyak yang sekarang dan trennya sampai akhir tahun,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement