Advertisement

Harga Ayam Ras Anjlok, Mendag: Masih Koordinasi!

Indra Gunawan
Kamis, 15 September 2022 - 09:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Harga Ayam Ras Anjlok, Mendag: Masih Koordinasi! Peternak menimbang ayam broiler jenis pedaging yang dijual murah seharga Rp8.000 per kilogram di sentra peternakan ayam broiler di Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (26/6/2019). - ANTARA/Destyan Sujarwoko

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Harga ayam terus merosot. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan masih melakukan koordinasi dengan Badan Pangan Nasional, perwakilan BUMN, dan pelaku usaha peternakan unggas terintegrasi terkait anjloknya harga ayam ras hidup di peternak.

Berdasarkan informasi peternak, penurunan harga tersebut mencapai Rp15.000 sampai dengan Rp16.000/kg di tingkat peternak atau di bawah harga pokok produksi (HPP) peternak.

Advertisement

“Kementerian Perdagangan tengah berkoordinasi dan bekerjasama dengan Bapanas untuk menciptakan ekosistem perunggasan broiler yang kondusif, khususnya bagi peternak skala mikro dan kecil,” ujar Zulhas dalam keterangan persnya, Rabu (14/9/2022).

Dia mengatakan Kemendag berkomitmen menjaga stabilitas harga ayam ras hidup (livebird) yang saat ini sedang mengalami penurunan di tingkat peternak. Dalam jangka panjang, kata dia, diharapkan ekosistem perunggasan yang terbentuk akan berdampak positif bagi seluruh pelaku usaha di setiap sektor dalam industri perunggasan serta masyarakat umum selaku konsumen.

Baca juga: Layangkan Somasi ke Pengelola Tanah Kas Desa di Sleman, Sultan Singgung Ancaman Pidana

Zulhas mengungkapkan sejumlah upaya telah dilakukan Kementerian Perdagangan untuk menjaga stabilitas harga yang wajar untuk livebird di tingkat peternak. Salah satunya dengan mendorong BUMN pangan untuk mendapatkan alokasi importasi indukan ayam ras (grand parent stock/GPS) yang proposional sehingga menjadi instrumen stabilisasi harga bibit ayam ras (day old chick/DOC) yang menjadi salah satu komponen input produksi yang memberikan andil besar terhadap HPP peternak.

“Diharapkan adanya alokasi yang proposional tersebut peternak dapat lebih mudah memperoleh akses untuk DOC dengan harga terjangkau. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga meminta perusahaan perunggasan terintegrasi untuk mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas baik harga livebird maupun input produksi, seperti bibit ayam ras dan pakan,” ujar Zulhas.

Mendag Zulkifli Hasan berharap sinergi dan komitmen dari semua pemangku kepentingan terkait dapat menjaga stabilitas harga livebird di tingkat peternak dengan harga wajar.

“Stabilitas harga livebird yang terjaga akan berdampak tercapainya ekosistem industri ayam ras yang kondusif, baik bagi peternak, perusahaan terintegrasi, maupun bagi masyarakat selaku konsumen,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gabungan Asosiasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi menyampaikan saat ini harga ayam di tingkat peternak masih Rp16.000 per kilogram/kg, jauh di bawah biaya produksi Rp20.000 per kg.

Sugeng menjelaskan adapun penyebab anjloknya harga daging ayam tersebut, diakibatkan melimpahnya pasokan ayam, terutama dari perusahaan-perusahaan besar. “Ayam hidup yang ada di kendang-kandang melimpah. Karena perusahaan besar juga produksi ayam seperti kami [peternak rakyat],” ujar Sugeng, Senin (12/9/2022).

Dilihat dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) pada Rabu (14/9/2022) harga daging ayam ras di rata-rata pasar tradisional Indonesia di kisaran Rp33.950 per kg, turun 2,58 persen dibandingkan hari sebelumnya. Jika dibandingkan seminggu lalu, daging ayam ras naik 1,16 persen dan dalam sebulan daging ayam ras naik 2,66 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Registrasi Arsip Kawasan Kotabaru Jogja Diusulkan Jadi Memori Kolektif Bangsa ke ANRI

Jogja
| Sabtu, 12 Oktober 2024, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Wisata Kesehatan yang Tak Tertandingi di Turki

Wisata
| Sabtu, 12 Oktober 2024, 00:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement