Rahasia Toyota Bisa Kuasai 31 Persen Pasar Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – PT Toyota Astra Motor (TAM) memastikan saat ini menjadi kendaraan dengan market share atau penguasaan pasar terbesar di Tanah Air.
Lina Agustina, Marketing Division Head PT Toyota Astra Motor menjelaskan TAM menguasai 31 persen pangsa pasar otomotif di Tanah Air. “Toyota masih mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar otomotif Indonesia dengan market share di atas 31 persen,” ungkap Lina di acara Menara Astra, Rabu (28/9/2022).
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Dia mengatakan, kunci Toyota dapat mempertahankan kepemimpinannya dalam market otomotif karena menguasai segmen multipurphose vehicle (MPV). Kendaraan serba guna ini menjadi penyumbang 58 persen total penjualan. Segmen MPV Toyota mencakup semua lapisan kelompok ekonomi mulai dari luxury MPV seperti Alphard hingga kelas Avanza, Velos dan Sienta.
Selanjutnya, penjualan terbesar kedua Toyota diikuti oleh segmen sport utility vehicle (SUV) sebanyak 28 persen dengan penjualan unit Rush dan Raize. Sedangkan sisanya disumbang dari sejumlah produk.
Meski menjadi pemimpin di pasar, Lina juga mengungkap bahwa terdapat tantangan yang siap mengadang.
“Masih ada resesi, ada perang yang belum usai, kekurangan bahan baku dan masih beberapa challenge yang akan terus bisa kita hadapi ke depannya,” pungkas Lina.
Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) telah merilis daftar penjualan wholesales mobil di pasar Indonesia untuk periode Januari hingga Agustus 2022.
Berdasarkan data Gakindo, penjualan mobil hingga Agustus cenderung stabil. Namun, terdapat penurunan signifikan pada Mei 2022. Misalnya saja untuk segmen pasar 4x2 yang stabil di angka sekitar 40.000 dari bulan ke bulan, turun di angka sekitar 25.000 pada Mei.
Mobil segmen SUV dan mobil keluarga (LMPV) masih menjadi pilihan masyarakat Indonesia.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan hal tersebut paling banyak dipengaruhi oleh kemampuan beli masyarakat yang rata-rata berada di kendaraan dengan harga di bawah Rp300 juta.
BACA JUGA: Motor James Bond, Triumph Srambler 1200 XE Dilelang untuk Badan Amal
"Selama ini, daya beli masyarakat kita adanya di kendaraan bermotor dengan harga Rp300 juta ke bawah, dan juga mobil-mobil yang 5 pintu dan 7 seater (juga digemari). Jadi, para produsen memasarkan mobil-mobil tersebut," kata Jongkie dikutip dari Antara, Jumat (16/9/2022).
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Sasar Pemuda, Disporapar Sukoharjo Gandeng KNPI bakal Gelar Expo Rumaket
- Amazing! Masjid Zayed dan Solo Safari Bikin Sejumlah Hotel Kebanjiran Reservasi
- Surat FIFA Diserahkan ke Jokowi, Erick Thohir Dapat Dua Instruksi Khusus
- Kerap Flexing di Medsos, Ini Peran Crazy Rich Tulungagung di Robot Trading ATG
Berita Pilihan
- Hestia Connecting Hotel Beri Promo Spesial Staycation With Hestia di Bulan Ramadhan
- Ramadan, Hyatt Regency Yogyakarta Hadirkan Ngabuburit dan Bazaar UMKM di Alam Terbuka
- UU Cipta Kerja Disahkan, Begini Cara Hitung Pesangon sesuai Masa Kerja
- Berhenti Jual Dawet dan Bakso Keliling, Wahyudin Sukses Berjualan Martabak dan Jadi Mitra UMKM Indomaret
- UMKM Expo, Kemenkeu Hadir untuk UMKM di DIY
Advertisement

Bangun TPST di Tanah Kas Desa Banguntapan, DLH Bantul Siapkan Skema Kerja Sama
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement