Advertisement
Tujuh Tips Cerdas Atur Uang agar Raih Kemerdekaan Finansial

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Kemerdekaan finansial atau financial freedom menjadi keinginan banyak anak muda saat ini.
Berikut tujuh tips cerdas atur uang yang bisa diterapkan untuk mencapainya. Certified Financial Planner Dani Rachmat mengatakan financial freedom menjadi impian banyak orang saat ini.
Advertisement
BACA JUGA : Tips Kelola Keuangan di Tengah Krisis
"Mereka yang sudah merdeka secara financial bukan berarti tidak lagi bekerja, tapi dia bebas bisa melakukan pekerjaan apapun tanpa mendapatkan tekanan," ujarnya dalam acara Bisnis Community Meet Up di Jakarta, dikutip Minggu (23/10/2022).
Menurutnya individu yang belum merdeka secara finansial, akan bekerja penuh tekanan dan bekerja karena kebutuhan finansial yang belum tercukupi. "Harapannya, setelah mencapai financial freedom, dia bisa melakukan apapun yang dia mau. Punya aset yang bisa menjadikan passive income sesuai kebutuhannya," ujarnya.
Untuk mencapai financial freedom ia memberikan sejumlah tips. Pertama, pintar mengatur pendapatan secara specific, measurable, achievable, realistic, dan timely.
Ada strategi alokasi pendapatan yang bisa digunakan, yakni 50:30:20. Setelah mendapatkan income seperti gaji bulanan, 50 persen bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam sebulan. Kemudian, 30 persen untuk keinginan, lalu 20 persen untuk investasi.
Tips kedua, perencanaan secara jangka panjang dan lakukan penyesuaian seiring berjalannya waktu. Untuk mencapai financial freedom, bisa merencanakan keuangan berdasarkan jangka waktu tertentu.
"Misalnya, dalam jangka waktu 25 tahun atau dia ingin bekerja sampai usia 40 tahun, mesti dipikirkan butuh berapa alokasi uang untuk financial freedom," ujar Deni.
Tips ketiga, menyiapkan dana darurat. "Karena dalam bekerja kan kita tidak terus-menerus lancar. Seperti ketika pandemi Covid-19 yang membuat orang selama dua tahun berhenti bekerja," katanya. Dana darurat yang dibutuhkan idealnya adalah 12 kali gaji.
Tips keempat, berinvestasi dengan mengecek profil risiko. "Harus tahu profil risiko kelas aset investasi yang dipilih. Misalnya, saya pengennya aset yang cepet naik, walaupun risikonya besar, itu bisa diambil," katanya.
Ada juga sejumlah investasi yang bisa diambil dengan profil risiko rendah, misalnya deposito dan reksadana.
Tips kelima, pintar memanfaatkan berbagai tabungan. Ada berbagai jenis tabungan, seperti tabungan untuk transaksi, tabungan untuk investasi, dan tabungan untuk rencana masa depan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, agar dananya tidak bocor ke mana-mana.
"Jadi, kalau mau healing jangan pakai fasilitas cicilan (paylater), tapi sisihkan duitnya lewat tabungan itu," ujarnya.
Tips keenam, pintar mengelola belanja. Ia menyarankan agar tidak tergoda diskon saat festival belanja. "Jadi, belanja harus sesuai kebutuhan. Kekurangan dalam berbelanja mestinya ditutupi dengan tidak memanfaatkan fasilitas paylater atau pinjaman online (pinjol), tapi tutupi dengan berhemat atau meningkatkan income lagi," katanya.
Tips terakhir, memaksimalkan return investasi. Sebab, banyak yang suka lupa mengecek return atas investasinya. Padahal, kalau rajin mengecek, return dari investasi itu bisa dimanfaatkan untuk investasi di kelas aset lain yang agresif.
"Misalnya dia dapat bunga dari obligasi, bisa dipakai lagi untuk tingkatkan aset dengan beli investasi lain yang lebih agresif," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
Advertisement

Puluhan Warga Gunungkidul Ingin Bekerja di Luar Negeri, Taiwan Jadi Tujuan Favorit
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ada Potensi Kecurangan Beras Subsidi Oplosan Dikomersialkan, Kerugian Negara Tembus Rp100 Triliun
- Tarif Ojek Online Bakal Naik hingga 15 Persen Sesuai Zona, Begini Penjelasannya
- Kemendag Mencabut Empat Aturan untuk Mempermudah Izin Usaha, Ini Daftarnya
- Mulai Hari Ini! Marhen J Toko Tas Ala Idol Korea Menutup Semua Gerai di Indonesia
- Kementerian ESDM Distribusikan 3,49 Juta Ton LPG, Masih Ada Stok 4,68 Juta Ton
- Apindo DIY Dukung Penarikan Pajak E-commerce, Beri Usulan Insentif Gratis Ongkir
- Mendag Budi Santoso Ungkap Alasan Cabut 4 Regulasi: Pelaku Usaha Sering Menunggu Lama Izin dari Pemda
Advertisement
Advertisement