Advertisement
Resesi Global Mengancam, Ekonom: Sebaiknya Setop Dulu Proyek IKN

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah dinilai perlu menunda proyek-proyek infrastruktur penyerap dana APBN yang besar guna mengantisipasi ancaman resesi global pada 2023. Anggaran tersebut diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat saat terjadi tekanan.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan kondisi ekonomi yang masih dibayangi ketidakpastian pada tahun depan membuat sektor swasta akan cenderung menahan diri untuk mengalokasikan investasinya, terutama pada proyek infrastruktur.
Advertisement
Menurutnya, hal itu akan membuat kebutuhan anggaran pemerintah menjadi lebih besar untuk kebutuhan infrastruktur untuk melanjutkan proyek-proyek yang tengah berjalan.
Dengan demikian, pemerintah perlu mengerem investasi pada proyek-proyek infrastruktur dengan biaya jumbo salah satunya proyek Ibu Kota Negara (IKN).
"Jadi sebaiknya anggaran infrastruktur perlu lebih dihemat tahun depan dan direalokasikan ke belanja yang lebih prioritas untuk tangkal resesi global. Misalnya, untuk anggaran perlinsos atau stimulus UMKM," kata Bhima, Senin (7/11/2022).
BACA JUGA: Penggunaan Biomassa di PLTU untuk Kurangi Emisi Karbon dan Berdayakan Ekonomi Masyarakat
Bhima menambahkan, untuk sektor konstruksi pada 2023 akan mengalami perlambatan pertumbuhan seiring dengan tekanan meningkatnya fluktuasi mata uang, kenaikan harga bahan baku. "Untuk megaproyek seperti IKN dan kereta cepat Jakarta-Surabaya lebih baik disetop dulu," ujarnya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan Kementerian PUPR mendapatkan amanat untuk membangun infrastruktur mendukung target-target RPJMN, PSN, dan kebijakan atau direktif nasional lainnya yang meliputi 24 major project dan 249 kawasan dalam RPJMN serta 124 PSN yang menjadi kewenangan kementerian.
Dia menjelaskan pembangunan infrastruktur pada 2023–2024 akan difokuskan pada program infrastruktur kerakyatan. Hal itu telah menjadi pesan yang ditekankan pemerintah dalam sisa masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Semua pekerjaan PSN dan non-PSN harus bisa diselesaikan semester pertama 2024 semua diharapkan sudah selesai dan diharapkan pula sudah bermanfaat sehingga itu menjadi pegangan kriteria penyusunan program 2024," ujar dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- OJK Minta Pemilik Asuransi Kesehatan Bayar 10 Persen Saat Klaim, Konsumen Protes
- Sampai dengan 9 Juni 2025 Masih Ada Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra, Ini Daftarnya
- Cek Promo Perjalanan dari DAMRI Selama Libur Hari Raya Iduladha dan Liburan Sekolah, Ada Diskon ke Jogja
- Danantara Dikabarkan Pendekatan ke GoTo dan Grab untuk Investasi Saham
- Tahun Ini Jatuh Tempo Utang Pemerintah Mencapai Rp800 Trilun, Ini Kata Ekonom
Advertisement

Perpanjang Masa Aktif SIM Setelah Libur Iduladha, Cek Jadwalnya di Sini
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Update Harga Pangan Hari Ini Sabtu 7 Juni 2025
- Catat! Ini Harga 3 Produk Emas Batangan Hari Ini Sabtu 7 Juni 2025
- Sampai dengan 9 Juni 2025 Masih Ada Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra, Ini Daftarnya
- Peringati Hari Raya Iduladha 1446 H, Insan PLN UID Jateng DIY Persembahkan Puluhan Kurban untuk Masyarakat
- OJK Minta Pemilik Asuransi Kesehatan Bayar 10 Persen Saat Klaim, Konsumen Protes
- 2.500 Besek Daging Hewan Kurban Disebar JNE kepada Warga
- Rayakan Hari Raya Iduladha 1446 H, Astra Motor Yogyakarta Serahkan Hewan Kurban ke Sejumlah Masjid
Advertisement
Advertisement