Advertisement
UMKM Disebut Bisa Jadi Penangkal Resesi Tahun Depan

Advertisement
Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melihat saat ini Indonesia belum sampai menuju resesi karena pertumbuhan ekonomi yang cenderung positif dan UMKM dapat menjadi salah satu penangkalnya.
Ketua Umum Apindo Hariyadi B. Sukamdani menegaskan bahwa kekuatan Indonesia berada pada pasar dalam negeri yang harus terus dijaga.
Advertisement
“Indonesia ini masih positive growth, untuk mencegah supaya jangan sampai masuk ke negative growth, Indonesia harus meningkatkan kemampuan ekonomi. Indonesia itu potensinya masih sangat besar kalau bicara ekonomi dalam negeri saja pasarnya besar sekali, 270 juta orang,” ujarnya, Minggu (13/11/2022).
Menurutnya, hal yang menjadi poin penting adalah menjaga daya beli masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja. Harapannya bila lebih banyak yang bekerja, roda ekonomi akan terus bergerak.
BACA JUGA: OJK Blokir 88 Pinjol Ilegal Bulan lalu, Berikut Daftar Lengkapnya
Berdasarkan perspektif Apindo, kata Hariyadi, Indonesia tidak dapat berharap banyak dari sektor formal atau korporasi, karena penyerapannya tenaga kerjanya sangat kecil.
“Kami berpendapat bahwa UMKM memang harus didorong, peningkatan nilai tambahnya lebih bisa dimaksimalkan. Kalau itu bisa, itu penyerapannya terbesar itu di UMKM, Apindo sekarang konsentrasi juga untuk membantu memberdayakan UMKM, kalau nggak, susah,” jelasnya.
Bahkan Kementerian Koperasi dan UKM mencatat saat ini UMKM mampu menyerap 97% tenaga kerja terhadap jumlah tenaga kerja nasional.
Melalui Forum Bisnis B20 yang menjadi bagian dari Presidensi G20 juga turut mendorong pertumbuhan UMKM, bukan hanya level nasional, juga internasional.
Sementara Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2022 sektor pertanian menjadi yang paling banyak menyerap tenaga kerja sebesar 28,61% dari total penduduk yang bekerja sebanyak 135,50 juta orang.
Sektor perdagangan menyerap 19,36% tenaga kerja, sementara industri pengolahan menyerap 14,17 persen tenaga kerja.
Menghadapi resesi, Indonesia juga diterpa persoalan pemutusan hubungan kerja atau PHK. Menurut Hariyadi masyarakat tidak boleh panik dan harus tetap tenang, karena hanya sektor-sektor tertentu yang terdampak dan pada prinsipnya mengandalkan ekspor.
“UMKM dapat jadi buffer, bantalan, untuk menahan resesi, kalau kami dorong merk untuk tumbuh, nantinya dapat merekrut karyawan baru,” tegasnya.
Terakhir, hal penting lainnya untuk mendukung daya beli dan roda ekonomi dalam negeri terus berputar, penting untuk antisipasi resesi dalam melakukan substitusi impor.
“Subtitusi impor itu sebetulnya banyak sekali bisa apalagi yang sifatnya hanya untuk kebutuhan masyarakat, itu sangat mungkin disubtitusi, kalau menyangkut teknologi seperti mesin, okelah impor, “ katanya.
Artinya, pemenuhan kebutuhan sehari-hari dengan produk dalam negeri sangat mungkin dilakukan sehingga membantu pertumbuhan ekonomi khususnya bagi UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
Advertisement

Jadwal Perpanjangan SIM Keliling di Sleman, Jumat 9 Mei 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Harga Emas Antam Turun Tipis, Jadi RpRp1.956.000
- Rocketindo: Lebih dari Sekadar Marketing Agency, Penyedia Layanan Omni Channel yang Mendorong Kesuksesan Brand di Indonesia
- Tak Ingin Ada Diskriminasi Usia dalam Rekrutmen Tenaga Kerja, Menaker Bakal Sisir Aturan Batasan Usia
- Pemerintah Pusat Siapkan Inpres Infrastruktur untuk Bantu Daerah
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun Hari Ini 9 Mei 2025
- Harga Pangan Hari Ini 9 Mei 2025: Daging Ayam dan Cabai Naik
Advertisement